Konferensi Pers Daring Jadi Preferensi Utama Jurnalis Saat Work From Home
Sebanyak 61,4 persen memilih konferensi pers daring saat Work From Home (WFH), karena masih memungkinkan bertanya kepada narasumber
Editor:
Eko Sutriyanto
Ketua Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) Jojo S. Nugroho menyayangkan beberapa pihak yang masih menyelenggarakan konferensi pers offline dan sebagian besar penyelenggaranya dari kalangan pemerintahan.
Profesi wartawan yang harus meliput pemberitaan setiap hari sangat rentan terhadap paparan virus Covid-19 jika banyak konferensi pers masih digelar secara offline.
“Konferensi pers tentang Covid-19 tapi wartawan yang meliput berdesakan tidak bisa menjaga jarak. Ini kan bertentangan dengan kebijakan pemerintah sendiri yang mengkampanyekan dirumahsaja dan menjaga jarak atau physical distancing,” kata Jojo.
APPRI sudah menghimbau seluruh agency public relations agar tidak lagi menyelenggarakan konferensi pers offline dan memanfaatkan teknologi daring untuk membuat kegiatan media.
APPRI merekomendasikan kepada semua pihak bila membutuhkan konferensi pers, lakukanlah secara daring, mengingat jurnalis memiliki kendala dalam mencari berita di lapangan dalam kondisi WFH.
"Namun, untuk meminimalisir gangguan teknis dan kendala yang mungkin terjadi, perlu adanya SOP yang menjadi pedoman pelaksanaan konferensi pers daring sehingga narasumber tetap bisa menyampaikan pesan dengam jelas kepada media,” katanya.