Sebut Kritik Najwa Shihab kepada DPR sebagai Fitnah, Arteria Dahlan: Sadarlah Sebelum Terlambat
Anggota DPR RI F-PDI Perjuangan Arteria Dahlan sebut kritik yang dilayangkan Najwa Shihab pada parlemen sebagai fitnah.
Penulis:
Rica Agustina
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan angkat bicara mengenai kritikan yang diberikan Presenter Program Mata Najwa, Najwa Shihab pada parlemen.
Menurut Arteria Dahlan, kritikan Najwa Shihab merupakan sebuah kesengajaan untuk memfitnah anggota DPR.
Kritik tersebut pun ia nilai belum tentu benar semua, justru malah cenderung bersifat provoaktif.
"Ini kan statmentnya sudah dikonstruksikan dan disengaja benar-benar untuk memfitnah dan menista pribadi maupun anggota DPR," kata Arteria Dahlan dikutip dari Kompas.com.
"Saya yakin, banyak yang disampaikan Najwa juga belum tentu benarnya," lanjut dia.
Baca: DPR RI Meradang, Saat Caranya Tangani Covid-19 Dapat Kritikan Tajam dari Najwa Shihab
Oleh karena itu, Arteria Dahlan meminta Najwa Shihab meminta maaf kepada DPR atas kritik yang dilayangkan.
Pimpinan Arteria Dahlan Lawyers ini juga menyarankan agar Najwa Shihab memperbaiki diri.
Ia pun kemudian mengancam akan mengumbar aib Najwa Shihab ke publik jika sang presenter tidak lekas meminta maaf.
Selain itu, Arteria Dahlan mengatakan akan membawa kasus ini ke jalur hukum.
Sebab menurutnya pernyataan Najwa Shihab memiliki konsekuensi hukum yang serius.
"Sadarlah sebelum terlambat. Perbaiki diri. Apa perlu kita umbar ke publik aib dan dosa serta moralmu? Apa perlu jalur hukum yang akan menjadi penentu hidupmu?" ujar Arteria Dahlan.

Sementara itu, sebelumnya Najwa Shihab mengunggah video di kanal YouTube-nya dengan judul 'Kepada Tuan dan Puan Anggota DPR yang Terhormat | Catatan Najwa'.
Dalam video tersebut, Najwa Shihab menilai para anggota DPR RI tidak fokus membahas mengenai virus corona (Covid-19) yang kini tengah mewabah di Indonesia.
Menurutnya, saat ini DPR tampak bersemangat membahas isu-isu lain, di antaranya RUU Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker).
Di mana, RUU Ciptaker banyak ditolak karena disebut mementingkan investor di atas kebutuhan pekerja.
"Ada juga RUU lain yang masih nekat mau dibahas, ada RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa, lalu RUU Pemasyarakatan, ada koruptor yang ngebet ingin bebas kah?" kata Najwa Shihab melansir kanal YouTube Najwa Shihab, Sabtu (2/5/2020).
Baca: Najwa Shihab Kritik DPR, Arteria Dahlan: Ini Bulan Puasa, Saatnya Perbanyak Ibadah Bukan Gibah
Najwa Shihab menilai, di tengah pandemi Covid-19 ini membahas RUU yang menyangkut hajat hidup banyak orang terlalu mengundang curiga.
"Gara-gara pandemi yang pada jatuh cinta saja berani menunda nikah lho, ini kok DPR buru-buru banget kayak lagi kejar setoran," ungkap dia.
Ia mengatakan, jika DPR masih tetap melanjutkan pembahasan RUU di waktu sekarang, kemungkinan akan ada yang menyebut wakil rakyat ini tidak menjadikan perang melawan Covid-19 sebagai prioritas.
Lebih lanjut, Putri Quraish Shihab ini mengkritik tentang tindakan Satgas Covid-19 DPR yang diduga telah mengimpor jamu dari China.
Di mana jamu tersebut dikabarkan mengandung bahan berbahaya dan belum terbukti secara klinis.
"Satgas lagi-lagi membantah, katanya sedang proses mendapatkan izin edar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), 'sedang' itu berarti belum kan ya?" kata Najwa Shihab.
Adapun tindakan Satgas Covid-19 DPR yang berfoto mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) saat hendak berkunjung ke rumah sakit darurat Wisma Atlet dinilai telah melukai hati masyarakat.
"Ini soal rasa dan empati, kecuali yang dipakai anggota DPR itu APD yang lain, Alat Pelindung Dewan," ujar dia.
(Tribunnews.com/Rica Agustina, Kompas.com/Dani Prabowo)