Virus Corona
Jokowi Minta Evaluasi Dilakukan di Daerah Non-PSBB dan Bandingkan dengan Daerah PSBB
Jokowi menambahkan, daerah yang non-PSBB dan yang menerapkan PSBB harus dilihat perbandingan grafik penyebaran corona.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perlunya evaluasi terhadap daerah yang tidak memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pasalnya, 7 dari 3 provinsi dengan kasus penyebaran virus corona (Covid-19) terbanyak merupakan daerah yang tidak menerapkan PSBB atau non-PSBB.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait evalauasi pelaksanaan penerapan pembatasa sosial berskala besar (PSBB), melalui video conference yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/5/2020).
"Kita juga evaluasi, baik provinsi kabupaten kota yang tidak memperlakukan PSBB, tetapi juga menjalankan kebijakan physical distancing, menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari," kata Jokowi.
-
Baca: Satu Narapidana di Lapas Bojonegoro Sudah Negatif Covid-19
-
Baca: 8 Pasien Covid-19 di RS Pulau Galang Dipulangkan Hari Ini
Jokowi menambahkan, daerah yang non-PSBB dan yang menerapkan PSBB harus dilihat perbandingan grafik penyebaran corona.
Tentunya, kebijakan yang diterapkan memang disesuaikan dengan daerah masing-masing.
"Oleh sebab itu, ini harus diperbandingkan yang PSBB maupun yang non-PSBB karena memang ada inovasi-inovasi di lapangan dengan menerapkan model kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat disesuaikan dengan konteks di daerah masing-masing," jelasnya.