Senin, 8 September 2025

Polsek Daha Selatan Diserang

Tersangka Penyerangan Polsek Doho Selatan Diringkus, Pelaku Ingin Bentuk JAD Kalsel

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono menjelaskan penangkapan pertama dilakukan pukul 01.10 WITA.

Instagram/viralterkini99
Kantor Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan diserang dua orang tak dikenal, Senin (1/6/2020). 

Kemudian pelaku masuk ke ruang SPKT dan melakukan penyerangan kepada Brigadir Leonardo Latupapua menggunakan sebilah samurai sekitar pukul 02.15 WITA.

Bripda MA yang pada saat kejadian berada di ruangan unit reskrim mendengar adanya keributan di ruang SPKT.

Kemudian Bripda MA mendatangi ruangan SPKT dan melihat keadaan Brigadir Leonardo Latupapua sudah mengalami luka bacok.

Bripda MA kemudian mendatangi Kanit Intel Brigadir DS untuk meminta pertolongan dan bersama-sama mendatangi ruang SPKT.

Pelaku kemudian mengejar kedua anggota yang mendatangi ruang SPKT tersebut dengan senjata tajam jenis samurai.

Anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang intel dan Binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menghubungi Polres Hulu Sungai Selatan.

"Pelaku bersembunyi di ruangan unit reskrim Polsek, sampai bantuan dari Polres Hulu Sungai Selatan datang, pelaku tersebut tidak mau menyerah sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap pelaku," kata Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Mohammad Rifai.

Kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 bilah samurai, 1 kompang samurai, 1 unit sepeda motor, 1 anak kunci motor, 1 bendera hitam identitas ISIS berbentuk syal, 1 KTP, dan 1 lembar surat wasiat.

Dalam kertas yang ditandatangani orang yang mengaku Ana Abdurrahman itu mengataskan kelompok yang sedang memerangi thoghut dan mengaku sedang berjihad.

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono menjelaskan terduga teroris inisial TA (24) yang ditangkap di Laktabat Selatan, berperan sebagai penyandang dana aksi penyerangan.

"TA berperan dalam membentuk tim kecil JAD, tim amaliah. Memberikan uang Rp 500 ribu untuk pembuatan pedang samurai," ungkap Awi Setiyono.

Samurai tersebut yang digunakan pelaku Abdul Rahman untuk menyerang anggota polisi yang berjaga di SPKT Polsek Daha Selatan hingga tewas.

Tidak hanya itu, TA juga mengetahui dan ikut merencanakan aksi amaliah dan penyerangan Polsek Daha Selatan.

Dia juga telah membaiat lima anggota lainnya yakni MZ, AR, AS, AN dan MR.

Kemarin, Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa  memastikan sinergitas dengan Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) dalam penanggulangan terorisme.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan