Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Rekor Penambahan Tertinggi 1.241 Kasus Positif COVID-19, Achmad Yurianto: Karena Tracing Agresif

Hal tersebut, kata Yurianto, menunjukkan bahwa contact tracing yang agresif mampu menangkap begitu banyak kasus positif.

Tangkap layar youtube BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto sampaikan update penanganan COVID-19 dalam siaran pers yang dilakukan di Graha BNPB, Rabu (10/6/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Penambahan kasus baru pasien positif COVID-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor harian sebanyak 1.241 kasus, Rabu (10/6/2020).

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam siaran pers yang dilakukan di Graha BNPB.

Yurianto mengatakan banyaknya jumlah penambahan kasus positif COVID-19 dipengaruhi oleh adanya penelusuran kontak ataucontact tracing yang agresif.

ACHMAD YURIANTO
ACHMAD YURIANTO (Tangkap layar youtube BNPB)
"Penambahan kasus positif ini disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan."

"Sehingga bisa kita lihat bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh puskesmas atau dinas kesehatan."

"Tidak didominasi oleh spesimen yang dikirim oleh rumah sakit," ujarnya dalam siaran pers di BNPB.

Hal tersebut, kata Yurianto, menunjukkan bahwa contact tracingyang agresif mampu menangkap begitu banyak kasus positif.

Contact tracing adalah pelacakan yang dilakukan terhadap orang-orang atau lingkungan yang memiliki kontak dekat dengan pasien positif corona.

Orang-orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona akan diutamakan untuk dites.

"Sudah barang tentu kita akan menginginkan untuk melakukan isolasi dengan sebaik-baiknya secara mandiri agar tak menjadi sumber penularan bagi orang lain," harap Yurianto.

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan