Jumat, 12 September 2025

Virus Corona

Kebijakan Pemprov DKI Beri Izin Bioskop Buka di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 Menuai Kritik

Menurutnya keputusan pembukaan bioskop seharusnya dikeluarkan setelah nasib sekolah dan polemik PPDB tahun ajaran 2020/2021 rampung.

Tribun Jakarta
Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani kecewa dengan keputusan Pemprov DKI yang memberikan izin kepada pengelola bioskop untuk membuka usahanya di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Menurutnya keputusan pembukaan bioskop seharusnya dikeluarkan setelah nasib sekolah dan polemik PPDB tahun ajaran 2020/2021 rampung.

"Harusnya tolak dong, bagaimana sih masa bioskop buka, sekolah kan belum buka," kata Zita di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2020).

Baca: 41 Orang Positif Covid-19, Pasar Jaya Cempaka Putih Ditutup Selama 3 Hari

Politikus PAN ini menilai langkah Pemprov DKI yang mementingkan pembukaan bioskop sebagai bentuk kurangnya keberpihakan kepada warga ekonomi lemah.

Sebab, saat ini DPRD DKI Jakarta sedang mengejar solusi atas polemik PPDB yang membuat siswa dari warga kurang mampu terpaksa bersekolah di sekolah swasta.

Baca: Polri Tangani 55 Kasus Penyelewengan Dana Bansos Covid-19, Ini Modus Operandinya

Pemprov diminta untuk memfasilitasi siswa kurang mampu tersebut supaya tidak kesulitan mengemban pendidikan di sekolah swasta.

"Ini kita lagi minta solusi ini masalah PPDB, anak yang nggak mampu buat digratiskan aja belum lama dapet jawaban. Masa udah mau buka bioskop, dimana coba keberpihakannya kepada warga yang tidak mampu," kata dia.

Anies Baswedan Singgung Disiplin dan Rem Darurat Tanggapi Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 di DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengingatkan warga DKI Jakarta bahwa telah terjadi mengalami lonjakan kasus baru positif Covid-19 tertinggi di wilayahnya pada Minggu (12/7/2020).

Anies mengatakan, ada 404 temuan kasus baru Covid-19 dengan perbandingan antara jumlah pasien positif dengan jumlah spesimen yang diperiksa (positivity rate) mencapai 10,5 persen. 

 "Tadi pagi pada pukul 10.00 WIB, Dinas Kesehatan DKI melaporkan angka kasus baru yang muncul di Jakarta, dalam seminggu terkahir ini kita tiga kali mencatat rekor baru penambahan harian dan hari ini adalah yang tertinggi sejak kita menangani kasus baru di Jakarta," kata Anies dalam Video Conference, Minggu (12/7/2020).

Oleh karena itu, Anies meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan, dan menghindari kerumunan. 

"Dan yang paling penting jangan ragu untuk mengingatkan kepada siapa pun, kapan pun, dimana pun, ingatkan, tegur bila tidak ada yang memakai masker, tidak jaga jarak, (tegur) bila isi ruangan lebih dari 50 persen kapasitas, bila tidak cuci tangan," katanya.

Menurut Anies, masyarakat memiliki peran dalam menanggulangi pandemi dengan mengikuti protokol kesehatan untuk memutus penyebaran virus.

Sehingga lonjakan Covid-19 tidak terus terjadi.

Karena menurut Anies bila angka penyebaran Covid-19 terus melonjak, maka akan kembali terjadi pengetatan aktivitas masyarakat.

Baca: Minta Warga Jakarta Lebih Disiplin, Anies: Jangan Merasa Kita Sudah Terbebas dari Wabah Covid-19

"Jangan sampai situasi jalan terus sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency break, bila itu terjadi kita harus kembali ke dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti, kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhenti. Kita semua yang akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus,"  ujarnya.

Baca: Kasus Covid-19 DKI Melonjak, Ini Peringatan dari Gubernur Anies

Menurut Anies perbandingan antara jumlah pasien positif dengan jumlah spesimen yang diperiksa atau  positivity rate melonjak dua kali lipat menjadi 10,5 persen.

Sebelumnya positive rate di DKI Jakarta di bawah 5 persen.

"Sebagai catatan tanggal  4 sampai 10 Juni di Jakarta kita melakukan  21.197  tes dan positivity rate nya 4,4 persen, lalu tanggal 11 sampai 17 Juni sebanyak 27.091 dites dan tingkat positivity rate nya 3,1 persen,  18 sampai 24 juni 29.873 orang dites positivity ratenya  3,7 persen. Kemudian 25 Juni sampai 1 juli ada 31.085 orang dites dan positivity ratenya 3,9 persen dan 2 juli sampai 8 juli ada 34.007 orang dites positivity rate nya 4,8 persen," katanya. 

Secara keseluruhan angka positif covid-19 di DKI mencapai 14517.

Sementara pasien sembuh  9.200 orang dan 691 orang meninggal.

Secara nasional pada hari yang sama kasus positif Covid-19 bertambah 1.681 orang,  sehingga total menjadi 75.699 kasus. 

Jumlah pasien sembuh mencapai 919 pasien, sehingga akumulasi kasus sembuh sebanyak 35.638 orang.

Sementara yang meninggal dunia terdapat 71 jiwa  sehingga menjadi 3.606.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan