Kamis, 25 September 2025

Virus Corona

Kisah Warga Surabaya Kehilangan Anggota Keluarga akibat Covid-19: sang Kakak yang Hamil dan Janinnya

Warga Surabaya, Dea Winnie Pertiwi bercerita bagaimana keponakan, kakak kandung, dan kedua orang tuanya satu per satu meninggal akibat virus corona.

YouTube Najwa Shihab/Tangkapan Layar
Warga Surabaya, Dea Winnie Pertiwi bercerita bagaimana keponakan, kakak kandung, dan kedua orang tuanya satu per satu meninggal akibat virus corona. (YouTube Najwa Shihab/Tangkapan Layar) 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Surabaya, Jawa Timur, Dea Winnie Pertiwi bercerita bagaimana keponakan, kakak kandung, dan kedua orang tuanya satu per satu meninggal akibat virus corona (Covid-19).

Dea Winnie Pertiwi menceritakan, awal mula anggota keluarganya terpapar virus corona.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (16/7/2020).

Ia menambahkan, kakak iparnya yang pertama kali terinfeksi Covid-19 lalu menularkan ke anggota keluarga lainnya.

Baca: Covid-19 Membunuh Empat Petugas Kesehatan di Kenya dan 450 Orang Terinfeksi

Baca: Tes Covid-19 Kedua Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kembali Tunjukkan Hasil Positif

Najwa Shihab dan Dea Surabaya
Warga Surabaya, Jawa Timur, Dea Winnie Pertiwi bercerita bagaimana keponakan, kakak kandung, dan kedua orang tuanya satu per satu meninggal akibat virus corona (YouTube Najwa Shihab/Tangkapan Layar)

Baca: Daftar 7 Kecamatan di Kota Bandung Kategori Zona Biru, Tak Ada Pasien Positif Aktif Covid-19

"Jadi sebenarnya yang pertama kali sakit itu kakak ipar saya," kata Dea.

"Kebetulan dia sembuh terus nular ke kakak kandung saya yang ke dua," sambungnya.

Lebih lanjut, Dea mengatakan, kakak kandungnya yang tertular Covid-19 itu pun meninggal dalam keadaan hamil delapan bulan.

Ia menuturkan, kemudian disusul ayah dan ibunya yang meninggal akibat virus tersebut.

"Setelah itu baru kakak saya yang meninggal yang pertama itu," ujarnya.

"Lagi hamil kakak yang meninggal itu, hamil delapan bulan."

"Itu baru ke mama, terus kemudian ke papa," papar Dea.

Baca: Ibas: Belum Ada Tanda-tanda Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Segera Berakhir

Baca: Jelang Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Antusiasme Masyarakat Berkurban Tetap Tinggi

Baca: Presiden Sebut Dunia Sulit Kendalikan Covid, Dua Target Ini yang Dikejar

Dea juga menyampaikan, dirinya sempat melakukan rapid test hingga swab test.

Saat dilakukan rapid test hasilnya nonreaktif.

Namun, ternyata hasil swab test menunjukkan positif Covid-19.

"Jadi saya sempat di tes, sebenarnya awalnya itu rapid saya nonreaktif," kata Dea.

"Tapi kemudian hasil swab saya ternyata positif," lanjutnya.

Baca: Kendala yang Dihadapi Lembaga Eijkman dalam Membuat Vaksin Covid-19

Baca: Masyarakat Dinilai Sudah Tak Takut Covid-19, DPRD Minta Anies Kembali Perketat PSBB

Baca: Warga Positif Corona di Gresik Masih Keluyuran hingga Beli Sayur, Akhirnya Rumah Dipasangi Spanduk

Sementara itu, Dea menyampaikan, kakak-kakaknya tinggal satu rumah dengan orangtuanya.

Sehingga penularan Covid-19 lebih mudah dan cepat menular ke anggota keluarga lain.

Akan tetapi, Dea menyebut, kalau tidak satu rumah dengan orangtuanya.

"Sebenarnya saya itu beda rumah dengan orangtua saya," ungkap Dea.

"Jadi yang satu rumah sama orangtua saya itu kakak-kakak saya."

"Jadi mereka ketularannya cepet," bebernya.

Baca: Terdampak Covid-19, Garuda Indonesia Hanya Terbangkan 40 Pesawat Per Hari

Baca: Indonesia Masuk 10 Besar Kasus Covid-19 di Asia, Urutan ke-26 Dunia di Bawah China dan Iraq

Baca: Angka Kehamilan Baru di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 420 Ribu di Masa Pandemi Covid-19

Meski demikian, Dea mengatakan, dirinya yang mengantar anggota keluarganya yang terpapar Covid-19 ke rumah sakit.

Kemungkinan, dirinya juga ikut tertular virus corona dari situ.

"Tapi kebetulan waktu itu saya yang antar mereka semua ke rumah sakit dan mondar-mandir ke sana ke sini," jelasnya.

"Jadi mungkin saya juga ikut terpapar," ujar Dea.

Ia kembali menegaskan, anggota keluarganya yang meninggal pertama kali adalah keponakannya yang masih dalam kandungan.

Baca: Kasus Terkonfirmasi Pertama di Dunia, Bayi Terinfeksi Virus Corona Langsung dari Rahim

Baca: Ancam Ledakkan McDonalds, Pria di Makassar Sebut McD dan Virus Corona Sama-sama Buatan Italia

Baca: Update, 11 Santri Gontor 2 Ponorogo Positif Corona, Akan Dirawat di RS Lapangan Covid-19 Surabaya

"Yang meninggal pertama sebenarnya keponakan saya."

"Jadi bayinya kakak yang dikandungan itu meninggal duluan," tutur Dea.

Kemudian disusul sang ayah, lalu kakaknya, dan ibu kandungnya juga meninggal.

"Terus kemudian baru papa saya, kakak, baru mama saya yang terakhir," tandasnya.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan