Virus Corona
Kemendikbud: Tidak ada Penularan Covid-19 di Sekolah, Siswa Terinfeksi di Keluarganya
para siswa maupun guru tertular sebelum pelaksanaan revisi SKB 4 menteri yang memperbolehkan pembukaan sekolah di zona hijau dan kuning
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Evy Mulyani mengklarifikasi kabar mengenai munculnya klaster penyebaran Covid-19 di sejumlah sekolah.
Evy mengatakan para siswa maupun guru tertular sebelum pelaksanaan revisi SKB 4 menteri yang memperbolehkan pembukaan sekolah di zona hijau dan kuning.
"Ini yang perlu diluruskan adalah bahwa siswa dan guru tersebut terinfeksi jauh sebelum adanya penyesuaian SKB 4 menteri," ujar Evy dalam siaran Kompas TV, Sabtu (15/8/2020).
Menurut Evy, jumlah guru dan murid yang positif Covid-19 merupakan angka akumulasi sejak awal pandemi Covid-19 pada Maret lalu.
Baca: Sekolah Tidak Boleh Buka Sebelum Penuhi Syarat di Daftar Periksa
Baca: Kemendikbud: Pemda Wajib Tutup Sekolah Jika ada Perubahan Status Zona
Selain itu, Evy mengatakan proses penularannya kepada para siswa dan guru terjadi di luar lingkungan sekolah. Melainkan di lingkaran keluarga dan tempat lain.
"Dan terjadinya pun bukan di dalam satuan pendidikan tetapi mereka masing masing ada siswa yang terinfeksi dalam lingkaran keluarganya itu dan tidak ada infeksi yang terjadi di satuan pendidikan," ucap Evy.
Sebelumnya, akun Twitter @laporcovid membeberkan sejumlah klaster yang terjadi di lingkungan pendidikan setelah pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning.
Dalam cuitan awalnya, akun @laporcovid menanyakan tindakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait merebaknya virus corona di lingkungan sekolah.
Tribunnews.com telah meminta izin kepada admin @laporcovid terkait cuitannya soal klaster Covid-19 di sejumlah sekolah.
"KABAR
Saat PBM tatap muka dimulai, bermunculan klaster2 baru penularan Covid dari Sekolah dari berbagai daerah
Konsekuensi serius dari kebijakan @Kemdikbud_RI !!
Apa tindakanmu Kak @Nadiem_Makarim?" cuit akun @laporcovid pada Rabu (12/8/2020).