Virus Corona
Perawat Curhat di Depan Jokowi, Gajinya Dipotong Tiap Bulan
Dampak ekonomi yang ditimbulkan tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di seluruh dunia.
Pemerintah pun juga sama, income pendapatannya juga turun. Jadi tadi yang disampaikan ibu betul ya memang keadaannya seperti itu, kita buka apa adanya," kata Presiden.
Baca: Wiku: Seluruh Kota di Jakarta Berstatus Zona Merah Covid-19
Menurut Presiden, tidak ada yang menginginkan Pandemi ini terjadi. Pandemi Covid-19 yang menyebabkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi tersebut merupakan cobaan.
"Kita harapkan nanti insyaallah di bulan Desember januari begitu vaksinnya jadi dan diproduksi langsung semua divaksin, suntik vaksin, vaksinasi, itu problem mulai akan selesai dan kita insyaallah kembali pada posisi yang normal. semua negara ini mengalami semuanya," pungkasnya.
Sejumlah pegawai dengan beragam profesi menerima bantuan subsidi upah dari pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Mulai dari guru honorer, perawat swasta, termasuk petugas pemadam kebakaran yang statusnya masih honorer.
Mereka secara simbolis diundang ke Istana Negara dalam peluncuran program subsidi upah tersebut. Selain perawat ada juga Danang Ichsan Hanif pegawai Damkar Kota Depok.
Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan subsidi upah tersebut. Bantuan akan digunakan untuk keperluan anaknya yang mengikuti pembelajaran jarak jauh alias belajar online.
"Bantuan ini saya pakai untuk kehidupan keluarga sehari-hari sama biaya sekolah anak. Sekarang sekolah anak sistem online pak," kata dia.
Selain itu, menurut Danang yang hadir mengenakan seragam tersebut, bantuan subsidi upah akan digunakan untuk jajan anak.
"Ya kebanyakan jajan semua, kalau anak kecil sering jajan,"
kata dia.
Ada juga guru honorer bernama Budi Rahayu. Budi mengatakan meski ada Pandemi Covid-19, ia rutin membayar iuaran BPJS Ketenagakerjaan, yang dipotong dari gajinya sebagai guru honorer di DKI Jakarta.
Sementara kondisi Pandemi menurutnya membuat beban hidup semakin bertambah. Kebutuhan rumah tangga membengkak, karena semua aktivitas dikerjakan di dalam rumah. Salah satunya konsumsi air rumah tangga.
"Karena dengan adanya pandemi Covid-19, adanya perubahan cara belajar mengajar. Tentu segala kegiatan itu dilaksanakan di rumah. Otomatis akan mempengaruhi perekonomian kita di
rumah," katanya.
Tidak hanya itu pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat Pandemi Covid juga membuat konsumsi listrik membengkak.
Sementara gajinya sebagai guru honorer tidak mencukupi kebutuhan
tersebut.
"Terutama untuk saya pribadi yang masih tinggal di kontrakan tentu berpengaruh
kepada pembayaran listrik air, karena aktivitas kita setiap hari ada di rumah," katanya.