Virus Corona
Anies Meniadakan Isolasi Mandiri, Dokter Covid-19: Mencemaskan Sekali, Kami Semua Sudah Berjatuhan
Dokter relawan Covid-19 tidak sependapat dengan rencana Anies yang meniadakan isolasi mandiri dan memindahkannya ke fasilitas pemerintah.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengeluarkan kebijakan baru terkait isolasi mandiri pasien Covid-19.
Ia menjelaskan jika pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19 tidak lagi diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah dan harus menjalani isolasi di tempat yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Meskipun, pasien yang dinyatakan positif tersebut termasuk dalam golongan orang tanpa gejala.
Rencana tersebut dianggap mencemaskan bagi para dokter dan relawan Covid-19.
Dokter Relawan Covid-19 Rumah Sakit Pertamina Jakarta, dr. Debryna Dewi mengungkapkan saat ini banyak dokter sudah berjatuhan setelah menjalankan tugasnya selama 6 bulan ini terhitung sejak kasus Covid-19 pertama muncul di Indonesia.
"Cemas sekali karena harus dilihat dulu berapa dokter yang masih di lapangan."
"Yang saya tahu kalau lihat dari kanan kiri, kami semua sudah berjatuhan jadi angkanya yang turun tangan untuk merawat sudah berkurang," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Jumat (4/9/2020).
Baca: 22 Perusahaan di Kabupaten Bekasi Laporkan Pegawainya Terpapar Corona, Ini Daftarnya
Ia menjelaskan jika kondisi para dokter dan relawan kini sudah kewalahan menangani Covid-19 yang angkanya tak kunjung landai.
"Saya rasa tidak hanya di rumah sakit saya saja tapi dari teman-teman di seluruh Jakarta bahkan diluar Jakarta sudah kewalahan," ungkapnya.
Selama 6 bulan masa pandemi di Indonesia, menurutnya negara ini belum belajar dari kesalahan yang sudah ada.
dr. Debryna Dewi berharap masyarakat Indonesia tetap mematuhi protokol kesehatan selama vaksin belum ditemukan.
"Harusnya kita tahu kalau pandemi ini mengagetkan untuk semua orang. Satu dunia tidak ada yang siap dengan pandemi ini. Tapi perbedaannya adalah kita dapat belajar atau tidak. "
"Saya tidak yakin negara ini belajar dari bulan ini. Proses belajarnya tidak kelihatan. Saya harapkan untuk beberapa bulan kedepan sampai vaksin ini ketemu kita harus bisa tunjukkan perubahan-perubahan itu. Kita bisa memperbaiki apa yang sudah rusak," tegasnya.

Selain itu ia juga meminta dukungan dari masyarakat, media dan pemerintah untuk menemani mereka berjuang melawan pandemi ini.
"Indikator angka penambahan kasus harusnya melandai. Tidak hanya dukungan dari masyarakat, pemerintah dan media sesimpel menunjukkan kami tenaga medis tidak sendirian karena ini semua akan meninggalkan bekas. Tenaga medis tidak akan pernah lupa 2020 menghadapi pandemi ini," imbuhnya.
Baca: Kebijakan Anies Kala Kasus Covid-19 di Jakarta Naik: Kritisi Isolasi Mandiri hingga Jam Kerja ASN