Kepala BIN Buat Program Studi Baru di Sekolah Tinggi Intelijen Negara Terkait dengan Pandemi
Jenderal (Purn) Budi Gunawan melakukan beberapa pembaruan di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Bogor, Jawa Barat.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan melakukan beberapa pembaruan di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Bogor, Jawa Barat.
Upaya modernisasi itu dilakukan guna mewujudkan STIN sebagai Kampus yang bertaraf Internasional dan mampu menghadapi tantangan dan ancaman NKRI.
"Langkah-langkah pembaruan dimulai dengan pembaruan statuta STIN, pembaruan artefak gerbang utama Yuda Waskita sebagai simbol tempat didik para prajurit bayang-bayang dan prajurit perang pikiran sekaligus melambangkan STIN telah masuk ke era baru yang mampu menghasilkan insan-insan intelijen yang tangguh, hebat, dan berkelas dunia," kata Budi Gunawan dalam sambutannya di STIN, Bogor, Kamis (10/9/2020) dilansir dari keterangan yang diterima.
Baca: Bamsoet Terima Brevet Warga Kehormatan BIN
Dalam kaitan peningkatan kemampuan SDM, kata Budi, BIN telah melakukan pendidikan intelijen khusus rajawali tahun 2002 dengan pola baru untuk menyiapkan agen-agen prajurit intelijen 4.0 yang siap tempur, handal, tangguh dan berkelas dunia sesuai dengan dinamika ancaman tugas ke depan.
"Semuanya itu merupakan simbol pembaruan STIN menuju institusi pendidikan berkelas dunia. Sebagai upaya antisipasi menghadapi Pandemi Covid-19, selaras dengan perintah bapak presiden yang telah menegaskan betapa pentingnya indonesia melakukan transformasi digital di era kontak less berupa cakupan konektivitas, perubahan-perubahan digital, road map digitalisasi, integrasi data nasional dan SDM data nasional yang berbasis digital," kata Budi Gunawan.

Modernisasi STIN ini sendiri dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM BIN untuk menghadapi dan mengatasi potensi ancaman yang membahayakan terhadap keselamatan dan keutuhan kedaulatan NKRI.
Bahkan, Budi mengungkapkan, STIN juga membuat program studi baru yakni Intelijen Medik.
Hal ini merupakan pembelajaran sekaligus menjawab tantangan terjadinya Pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia dewasa ini.
Baca: Pencegahan Penyebaran Covid-19, Kemenhub Kerja Sama dengan BIN Gelar Swab Test
Dengan dibentuknya program studi tersebut, diharapkan cetakan-cetakan STIN nantinya akan siap dan mampu mencari jalan keluar apabila ancaman-ancaman pandemi kembali terjadi lagi di Indonesia.
"STIN juga menambah program studi S2 di bidang intelijen medik yang akan dimulai pada akhir bulan September ini. Untuk menghadapi ancaman di masa depan seperti ancaman di bidang pandemi. Kemudian pada tahun 2021 akan dikembangkan lagi program studi baru S1 dan S2 intelijen cyber dan S2 intelijen ekonomi dan membuka program S3 ilmu intelijen strategis," ucap Budi.
Baca: Ratusan Pegawai Ditjen Imigrasi Ikuti Swab Test Massal BIN
Pada kesempatan ini, Kepala BIN juga membuka Area Kesatrian Bung Karno yang didampingi Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menpa RB Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta pejabat lainnya.
Tak hanya itu hadir pula secara virtual Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang memberikan sambutan terkait dengan pesan-pesan kebangsaan dari Presiden pertama Indonesia Soekarno.