Respons Rahayu Saraswati Ditunjuk Prabowo Jadi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ditunjuk Prabowo Subianto sebagai wakil ketua umum DPP Partai Gerindra periode 2020-2025.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ditunjuk Prabowo Subianto sebagai wakil ketua umum DPP Partai Gerindra periode 2020-2025.
Rahayu yang kini menjadi calon wakil wali kota Tangerang Selatan dalam Pilkada 2020 menyampaikan terimakasihnya kepada Prabowo Subianto karena telah diberi kepercayaan duduk di posisi penting dalam partai.
"Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kekuatan muda, kepada diri saya dan kawan-kawan saya," kata Rahayu dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Baca: Profil Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang jadi Waketum Gerindra, Pernah Gagal di Pileg 2019
"Semoga, dengan pertolongan Tuhan, dengan dukungan dan bimbingan dari para senior, dan doa dari bapak ibu sekalian, kami bisa mengemban amanah ini, dan bisa melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara melalui Partai Gerindra," sambung Rahayu.
Dengan penunjukkan dirinya menjadi Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut, Rahayu pun teringat salah satu ajaran dari ibunya, terkait prinsip dasar dalam kehidupan.
Baca: Ungkapan Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Subianto setelah Ditunjuk Jadi Waketum Gerindra
"Dengan posisi dan kekuasaan yang telah Tuhan berikan kepadamu, merupakan kewajibanmu untuk menjadi berkat, menjadi rahmat bagi sesama. With great power comes great responsibility," katanya.
Berikut profil dan sosok Rahayu Saraswati sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Rahayu Saraswati

Rahayu Saraswati adalah putri dari pengusaha yang juga adik dari Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Sehingga kepada Prabowo, ia kerap memanggil pamannya tersebut dengan sapaan Pakde Bowo.
Wanita kelahiran 27 Januari 1986 itu telah menikah dengan Harwendro Aditya Dewanto dan dikaruniai dua buah hati.
Sebelum terjun ke dunia politik, Rahayu Saraswati sempat meniti karier di dunia keartisan.
Ia pernah menjadi host serta bermain di beberapa film, seperti Merah Putih; Merah Putih II: Darah Garuda; dan dan Merah Putih III: Hati Merdeka.
Baca: Dikabarkan Positif Covid-19, Ini Penjelasan Calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati
Baca: Minta Maaf, Politikus Demokrat Hapus Cuitan Soal Paha Mulus Cawalkot Tangsel Rahayu Saraswati
2. Gagal Kembali ke Senayan

Pada 2013, Rahayu Saraswati memutuskan terjun ke dunia politik sesuai dengan latar belakang keluarga besarnya.
Ia pun mencoba peruntungan dengan menjadi calon anggota legislatif dari Partai Gerindra pada Pileg 2014.
Oleh partai, wanita yang karib disapa Sara ini ditugaskan di Dapil Jawa Tengah IV meliputi Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.
Sara pun sukses meraih 47.542 suara dan melangkah ke Senayan serta terpilih menjadi anggota DPR Komisi VIII.
Di Pileg 2019, Sara kembali maju dan berpindah ke Dapil III Jakarta yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
Sayangnya, ia hanya mendapat 79.801 suara dalam Pileg 2019 dan membuatnya gagal kembali ke Senayan.
3. Jadi Calon Wakil Wali Kota
Gagal di Pileg 2019 tak membuat Sara kapok untuk berpolitik. Kini ia mencoba maju di Pilkada Serentak 2020.
Sara mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan bersama Muhammad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel yang kini jadi politikus PDI Perjuangan.
Pada pemilihan tersebut, pasangan Muhammad-Rahayu mendapat dukungan dari sembilan partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Amanat Nasional, dan Partai Hanura.
Kemudian, Partai Nasdem, Partai Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, dengan akumulasi kursi di DPRD Kota Tangsel mencapai 23 kursi.
Di Pilkada Tangsel 2020, Muhammad-Rahayu Saraswati akan menantang pasangan Siti Nur Azizah-Ruhamaben dan Benyamin Davnie-Pilar Saga.
4. Harta Kekayaan

Menilik dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rahayu Sarawaswati memiliki harta kekayaan senilai Rp 19.022.442.005.
Sara terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 15 April 2019 saat ia masih menjadi anggota DPR RI.
Kepemilikan tanah dan bangunan menyumbang sebagian besar harta kekayaan Sara, yaitu Rp 14.620.824.000.
Sara memiliki 11 bidang tanah dan bangunan yang berada di Bogor, Kebumen, Bandung, Jakarta Pusat, hingga Bekasi.
Aset lain yang dipunyai Sara adalah tiga unit mobil yang nilainya mencapai Rp 960 juta.
Sara masih memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 200 juta serta surat berharga senilai Rp 1.590.000.000.
Sara juga memunyai kas dan setara kas yang nilainya mencapai Rp 3.819.366.398.
Sayangnya, Sara juga memiliki utang Rp 2.167.748.393 sehingga mengurangi jumlah harta kekayaannya.
5. Pernah Tolak Bantuan Prabowo
Dalam sebuah wawancara, Sara pernah menolak bantuan yang hendak diberikan sang paman, Prabowo Subianto.
Diketahui, Sara memiliki seorang anak berkebutuhan khusus yang diberi nama Wira.
Putra kedua Sara tersebut lahir pada 2017 dan didiagnosis down syndrome saat masih berada di dalam kandungan usia 14 minggu.
Saat mengetahui kondisi sang anak, suami dan keluarga besar sangat mendukung keputusan Sara untuk mempertahankan janin.
Salah satu dukungan datang dari Prabowo Subianto.
"Pakde Bowo (Prabowo Subianto) tuh langsung mikirin soal stem cell lah, soal apa begitu, kan. Ya kan sekarang ada banyak riset-riset. Jadi sudah langsung mikirin," kata Sara.
Namun, Sara menolak tawaran bantuan dari Prabowo. Ia tidak ingin merepotkan sang paman.
Menurut dia, dukungan dari pamannya tersebut sangat baik.
"No no Pakde, it's ok, entar kalau misalkan ada perlu i'll let you know. Tapi supporting-nya memang luar biasa," tutur Sara.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Kompas.com/Dani Prabowo/Baharudin Al Farisi)