Senin, 25 Agustus 2025

Kemendikbud Membantah Akan Hapus Mata Pelajaran Sejarah

Totok mengatakan sejarah merupakan bagian penting dari bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat dipisahkan dari kurikulum pembelajaran.

Penulis: Reza Deni
Editor: Sanusi
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
ilustrasi 

“Belajarlah dari para pendiri bangsa. Belajar ilmu pengetahuan dan teknologi dari Barat dan berbagai belahan dunia lainnya, namun membumikan setiap pengetahuan pada akar sejarah dan kebudayaan bangsa," katanya

Menurutnya, sejarah mempertemukan masa lalu, mengambil nilai, cita-cita dan akar kebudayaan suatu bangsa dari masa lalu, dirangkai dengan kondisi saat ini, dan terciptalah cita-cita masa depan sebagai satu benang merah sejarah peradaban bangsa.

“Bung Karno dalam pembuangan di NTT dan Bengkulu, paling gemar mengajar sejarah. Sejarah yang membangun cita-cita kemerdekaan; sejarah yang mengangkat akar nusantara sebagai bangsa besar yang mewarnai peradaban dunia," katant.

PDI Perjuangan sangat menyesalkan bagaimana sosok seperti Pak Nadiem Nakarim memiliki kesadaran yang rendah tentang makna sejarah tsb.

“Kalau kita berkunjung ke Museum, seluruh kader diajarkan suatu pesan: anda boleh meninggalkan gedung museum sejarah, tetapi jangan pernah meninggalkan sejarah. Suatu bangsa akan kehilangan masa depan apabila meninggalkan sejarah," katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan