Kamis, 11 September 2025

Malas Sekolah Alasan Bocah Perempuan 15 Tahun di Lombok Pilih Nikah dengan Pria 17 Tahun

Tak sanggup menanggung susahnya hidup tanpa kedua orangtua, merupakan alasan utama EB bersedia menikah dengan UD.

Editor: Hasanudin Aco
Pixabay
Ilustrasi 

EB pun mengaku tahu jika suaminya sempat bekerja menjadi buruh di Bali.

Dari perkenalan itu, EB yakin UD bisa menjadi tulang punggung keluarga.

EB mengaku dirinya memang sosok pelajar yang malas sekolah sejak sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia.

Walau begitu sebenarnya ia masih menyimpan keinginan untuk bersekolah.

"Saya ini pemalas, sering ndak masuk sekolah sebelum Covid-19. Sulit belajar karena hanya tinggal dengan nenek saja, tapi saya mau sekolah lagi," katanya.

Dispensasi pernikahan dini Sementara itu, Kepala Dusun Kumbak Dalem, Abdul Hanan mengatakan, pernikahan EB dan UD memang sengaja tidak dilaporkan ke pemerintah desa dan Kantor Urusan Agama.

Alasannya, pihak desa khawatir jika kedua remaja ini dipisahkan, akan menjadi masalah baru di desa.

"Untuk melaporkan ke pihak pemerintah kami tidak berani karena kedua pasangan berusia di bawah umur. Akhirnya kita nikahkan secara kekeluargaan saja, yang penting sah menurut agama," kata Hanan.

Pernikahan EB dan UD menambah daftar kasus pernikahan usia dini di NTB.

Dari penelusuran data Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB, jumlah dispensasi pernikahan di Pengadilan Agama NTB tercatat 522 kasus.

Dispenasi diberikan karena yang menikah masih di bawah umur baik laki-laki maupun perempuan.

(TribunJakarta.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Malas Sekolah dan Lelah Hidup Susah, Bocah di Lombok Pilih Nikah dengan Buruh Berusia 17 Tahun

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan