Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Jatuh pada 29 Oktober 2020, Ini Keutamaan Memperingatinya
Maulid Nabi Muhammad SAW Jatuh pada 29 Oktober 2020, Ini Hukum Keutamaan Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal
Ahmadi menambahkan, pada dasarnya sah-sah saja.
"Terlebih di saat pandemi, nabi itu orangnya sangat baik kepada orang lain, lalu meneladani nabi itu hal yang baik."
"Berbagi, peduli sama orang misalnya," jelas Ahmadi.
Terkait perayaan pada tahun ini di tengah pandemi, Ahmadi menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad tidak wajib.
"Karena ini tidak wajib, kita tidak perlu mempertaruhkan apa yang dianggap sesuatu yang berbahaya," jelasnya.
Ahmadi mencontohkan hal ini dengan salat Jumat berjamaah di masjid bagi laki-laki yang sifatnya wajib bisa ditinggalkan hanya karena hujan deras yang bisa membuat kotor atau berbahaya.
"Kita melihat sudut pandang itu, apa lagi Maulid yang sifatnya tidak wajib," jelasnya.
Baca juga: Penumpang Pesawat Diprediksi Meningkat Hingga 9 Persen Pada Libur Panjang Maulid Nabi

Hikmah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Ahmadi menjelaskan, hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yang paling utama adalah teladan.
Beliau adalah manusia layaknya kita, tetapi ada sisi dalam diri Beliau yang tidak kita miliki.
"Yaitu Akhlak yang mulia," jelasnya.
Nabi Nabi Muhammad SAW memiliki jaminan masuk Surga, karena akhlaknya yang mulia, Beliau tetap berdoa, tetap beristigfar, tetap menjalankan kewajibannya seorang muslim.
"Jadi kita memperingati maulid, mengingat-ingat sosok Nabi, kita berusaha meniru."
"Pada akhirnya kehidupan kita bisa menjadi lebih tenang, kebutuhan spiritual terjawab," terangnya.
Baca juga: Libur Panjang Cuti Bersama Maulid Nabi, Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19
Keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW