Hasil Survei Tunjukan Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo, Ini Respons PDIP
Indikator Politik mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh yang berpeluang menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh yang berpeluang menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan memiliki elektabilitas tertinggi dalam survei tersebut.
Di urutan kedua ada nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan siapa yang akan menjadi capres dan cawapres dari PDIP akan ditentukan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.
Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Gubernur Ganjar: Mempersatukan Anak Muda Penting
"Bagi PDIP terkait dengan siapa yang akan menjadi capres cawapres 2024 yang akan datang, mekanisme yang dibangun di partai telah menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri Ketum PDIP dengan mandat yang diberikan oleh kongres untuk menentukan pasangan calon tersebut," ujar Hasto, menjawab pertanyaan selepas peresmian 13 kantor, patung Soekarno, dan sekolah partai secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Hasto mengatakan menjadi pemimpin bagi PDIP juga menjalankan sebuah representasi dari rakyat itu sendiri.
Karenanya, pertimbangan-pertimbangan yang penting akan diambil Ketua Umum dengan melihat kepentingan bangsa dan negara.
Baca juga: Tegas, Ganjar Minta Pengelola Wisata Membatasi Pengunjung Jika Tidak Tempat Wisata Akan Ditutup
Dengan demikian, kata dia, tugas PDIP adalah kerja konkrit di tengah rakyat bukan untuk memelototi survei.
Dengan kerja itulah, gambaran ideal tentang politik untuk mensejahterakan rakyat dilakukan PDIP.
"Skala prioritas yang akan dilakukan partai adalah bekerja untuk rakyat, memberikan direction untuk pergerakan rakyat, terlebih di tengah pandemi ini, dan partai terus melakukan fungsi dan kaderisasi politik," jelasnya.
Selain itu, politikus asal Yogyakarta tersebut menuturkan berdasarkan sistem demokrasi Indonesia masyarakat memiliki kedaulutan tertinggi untuk menentukan pemimpin masa depan.
"Tentang Pilpres 2024 yang akan datang Ibu Ketum dalam arahannya tadi sudah sangat jelas bahwa kita telah menganut sebuah proses demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertingi dalam menentukan pemimpinnya, termasuk siapa yang nanti menjadi presiden pada tahun 2024," katanya.