Jumat, 10 Oktober 2025

Presiden Prancis Hina Islam, Mahfud MD Ikut Geram: Pemeluk Agama Apapun akan Marah Kalau Dihina

Menko Polhukam Mahfud MD ikut menanggapi polemik Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait karikatur Nabi Muhammad SAW yang dinilai menghina Islam.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam webinar evaluasi 15 tahun pelaksanaan Pilkada: Capaian dan Tanggapan yang disiarakan kanal YouTube CSIS Indonesia, Rabu (14/10/2020). / capture video 

Sebelum bekerja sebagai bankir investasi di Rothschild & Cie Banque, Macron bekerja sebagai inspektur keuangan kementrian ekonomi Perancis.

Cendikiawan muslim di Palestina memprotes Presiden Prancis Emmanuel Macron di depan Pusat Kebudayaan Prancis di Gaza, Palestina, Senin (26/10/2020).
Cendikiawan muslim di Palestina memprotes Presiden Prancis Emmanuel Macron di depan Pusat Kebudayaan Prancis di Gaza, Palestina, Senin (26/10/2020). (Associated Press)

Baca juga: Elite PAN: Masyarakat Indonesia Sangat Marah Atas Sikap dan Pernyataan Emmanuel Macron

Baca juga: Legislator PKS Berharap Pemerintah Proaktif Komunikasi dengan Negara-negara OKI untuk Kecam Macron

Tahun 2008, ia membayar 50.000 euro atau sekitar Rp 730 miliar untuk bisa keluar dari ikatan dinas dengan pemerintah dan bekerja sebagai bankir.

Dalam kampanyenya, Macron berjanji akan membuat Perancis menjadi negeri yang lebih ramah bisnis dan mengurangi pajak perusahaan.

4. Istrinya 24 tahun lebih tua

Macron berkenalan dengan istrinya di saat dia bersia usia 15 tahun.

Saat itu Brigitte Marie-Claude Trogneux adalah guru bahasa Perancis-nya, telah menikah dan memiliki anak.

Setelah bercerai dari suami pertamanya dan beerstatus janda, Trogneux menikahi Macron.

Mereka menikah di tahun 2007.

Keduanya tidak memiliki anak bersama, tapi Trogneux (63), memiliki tiga anak dan tujuh cucu.

5. Bicara soal muslim di awal terpilih

Macron seorang yang sangat pluralis dan menghargai perbedaan, termasuk dalam keyakinan.

“Tidak ada agama yang menjadi masalah di Perancis saat ini," ujar Macron saat kampanye bulan Oktober 2016.

"Negara harus netral karena merupakan jantung dari sekularisme. Kita berkewajiban untuk membiarkan semua orang menjalankan agama mereka dengan adil," katanya.

 (Tribunnews.com/Maliana)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved