Jumat, 5 September 2025

Wawancarai Anggota TNI-Polri, Benny Mamoto Nilai Temuan Timnya Lebih Lengkap dari Tim Haris Azhar

Mantan Ketua Tim Investigasi TGPF Kasus Intan Jaya mengklaim temuannya lebih lengkap dari temuan Haris Azhar karena ada wawancara anggota TNI/Polri

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Sesmenko Polhukam Letjen TNI Tri Soewandono dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (17/10/2020). 

Dugaan Tim Kemanusiaan Untuk Intan Jaya Papua mengarah kepada Alpius bukan tanpa sebab.

Pertama Alpius pernah menyebut nama Pendeta Yeremia dan lima orang lainnya sebagai musuhnya.

Haris mengatakan awalnya ketika itu masyarakat sempat dikumpulkan oleh personel TNI sekira pukul 09.00 WIT di lapangan depan kantor Koramil.

Dalam kesempatan itu, Danramil meminta masyarakat mengembalikan senjata yang dirampas pada 17 September 2020 di Sugapa Lama.

Masyarakat diberi waktu dua hari untuk mengembalikan senjata yang dirampas pada 17 September.

Jika tidak dikembalikan dalam dua hari tersebut, maka akan dilakukan operasi penumpasan ke warga.

Aktivis HAM sekaligus Direktur Lokataru Foundation Haris Azhar
Aktivis HAM sekaligus Direktur Lokataru Foundation Haris Azhar (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Selain itu, kata Haris, Danramil juga memerintahkan kepada dua orang Pemuda mencari Kepala Suku Moni Melianus Wandagau, di Sugapa Lama.

Setelah itu Alpius kembali mengumpulkan warga di depan Gereja Imanuel 1 sekira pukul 12.00 WIT.

Dalam kesempatan itu, Alpius mengungkapkan Pendeta tidak pernah mengajarkan ke jemaat atau masyarakat untuk membunuh orang tapi mereka membunuh orang.

"Alpius juga mengatakan bahwa 'Orang-orang atau Masyarakat Hitadipa yang menjadi musuh, lawan dan perang dengan saya (TNI/Polri) adalah antara lain, Jimi Sani, Pendeta Yeremia Zanambani, Pendeta Yakobus Maiseni, Ibu Ev Naomi Kobogau/Maiseni, Roni Majau dan Amoli Wandagau'," kata Haris.

Kedua, masih menurut Haris, ada saksi yang menyatakan Alpius dan seorang anggota TNI mendatangi kandang babi.

Saksi tersebut menyatakan sempat ada proses dialog antara Alpius dengan Pendeta Yeremia sebelum Pendeta Yeremia ditemukan istrinya tersungkur mengeluarkan banyak darah di kandang babi.

Darah tersebut diduga berasal dari luka tikam di punggung atas dan dari luka tembak di tangan kiri atas Yeremia.

Baca juga: Kronologi Oknum Brimob Diduga Jual Senjata Api Kepada Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

Saat itu Pendeta Yeremia yang masih bisa berkomunikasi pun sempat mengungkapkan kalimat yang mengarahkan kepada dugaan bahwa pelaku yang menyebabkannya mengalami hal tersebut adalah Alpius.

"Pendeta Yeremia masih berkomunikasi dan dalam komunikasi itu kesaksian dari Pak Pendeta kepada Mama Meriam (istri Yeremia) bahwa ini akibat dari orang yang kita kasih makan, artinya si Alpius," tutur Haris.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan