Jogo Tonggo Lawan Covid-19 di Karanganyar, Gotong Royong Warga Amankan Urusan Perut hingga Psikis
Jogo Tonggo merupakan program penanganan Covid-19 yang diluncurkan Pemprov Jateng. Jogo Tonggo berasal dari Bahasa Jawa yang artinya menjaga tetangga.
Penulis:
Daryono
Editor:
Sri Juliati
Penerapan Jogo Tonggo di Jungke, terang Sariman, tidak hanya dilakukan ketika ada warga yang positif Covid-19.
Upaya preventif juga sudah dilakukan antara lain dengan melakukan penyemprotan secara berkala, memantau kesehatan warga dari luar kota dan menyediakan tempat cuci tangan di fasilitas umum seperti masjid dan pos ronda.
Meski antusiasme warga dalam membantu warga terbilang tinggi, Sariman mengakui pada awalnya tidak mudah mengkondisikan warga agar tidak panik.
Pasalnya, sebelumnya, sudah dua kali muncul kasus dugaan Covid-19 yang membuat warga sempat was-was dan heboh.
Ia dan istrinya sebagai Ketua PKK berulang kali memberikan edukasi ke warga melalui grup WhatsApp.
“Karena tidak semua warga itu terima. Kadang tahu ada warga yang isolasi mandiri keluar jemur pakaian saja komplain. ‘Lho itu kok keluar rumah nanti jangan-jangan begini’."
"Kami sampaikan, virus itu memang menular tapi juga nggak semudah itu menular, misalnya dengan melihat dari jauh saja bisa tertular, kan nggak seperti itu,” jelas dia.
Kini, kata Sariman, warga sudah semakin perhatian dan memahami bagaimana memberi perlakukan apabila ada warga yang terkena Covid-19.
Berkat dukungan warga, lanjut Sariman, ketiga warga yang dirawat di RS kini sudah sembuh dan diperbolehkan pulang.
Sementara, adik A juga sudah selesai isolasi mandiri dan hasil tes swabnya juga negatif.
Antisipasi Peluang Pengucilan
Tidak hanya di Kelurahan Jungke, Joggo Tonggo juga diterapkan dengan baik di RT 03 RW 12 Gatak Maron, Lingkungan Parakan, Kelurahan Bolong, Kecamatan Karanganyar.
Di lingkungan ini, terdapat kasus Covid-19 yang menimpa satu keluarga tenaga medis.
Seperti yang dilakukan di Jungke, warga secara sukarela membantu warga yang menjalani isolasi mandiri.
Tidak ada pengucilan.