Kasus Djoko Tjandra
Kompol Jhony Mengaku Terpaksa Turuti Perintah Brigjen Prasetijo karena Diancam
Jhony diminta atasannya itu agar tidak membocorkan kepergiannya ke Pontianak untuk bertemu Djoko Tjandra.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompol Jhony Andrijanto mengaku diancam oleh atasannya -- yang juga terdakwa perkara surat jalan palsu untuk Djoko Tjandra -- Brigjen Prasetijo Utomo.
Berdasarkan keterangan Jhony di persidangan, ia telah melakukan kesalahan sebanyak dua dari tiga kali toleransi. Bila sekali lagi salah, Prasetijo mengancam bakal memberikannya sanksi.
Terlebih Jhony baru berumur dua pekan di posisinya sebagai bawahan atau staf Prasetijo.
"Sudah dua kali melakukan kesalahan. Tinggal sekali lagi. Intinya bapak pernah bilang jangan bilang - bilang bicara ke Pontianak. Ini sekali lagi kamu lakukan ingat ... terserah kamu," kata Jhony meniru ucapan Prasetijo, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Anak Buah Brigjen Prasetijo Ungkap Perihal Surat Jalan Penjemputan Djoko Tjandra
Jhony diminta atasannya itu agar tidak membocorkan kepergiannya ke Pontianak untuk bertemu Djoko Tjandra.
Ancaman itu juga membuat Jhony tetap melaksanakan perintah Prasetijo. Termasuk permintaan mendampingi ke Pontianak, maupun membakar dokumen - dokumen palsu.
Ancaman Prasetijo membuat Jhony takut. Bahkan ia mengaku tidak berani bertanya soal perihal dalam surat jalan palsu ke Pontianak.
Dalam surat tertulis tujuan tugas untuk monitoring Covid-19 di wilayah Pontianak. Tapi fakta yang di dapatnya usai mendarat, tak ada kegiatan monitoring seperti yang tertuang dalam surat. Melainkan bertemu dengan orang yang belakangan ia ketahui bernama Djoko Tjandra.
"Apa yang saudara lakukan ketika lihat tidak ada monitoring?," tanya hakim.
"Saya mikir mungkin belum, jadi saya hanya foto - foto saja, tapi saya nggak tanya sama pimpinan saya kapan monitoringnya," ucap Jhony.
"Saya takut Yang Mulia, saya masih baru di sana. Saya masih dua minggu," imbuh dia.
Kasus Djoko Tjandra
1. MAKI Serahkan Profil Lengkap ''King Maker'' ke KPK: Sosok Aparat Penegak Hukum Jabatan Tinggi |
---|
2. Namanya Disebut Napoleon, Yasonna: Kalau APH Minta Cekal Kita Cekal, Kalau Minta Hapus Kita Hapus |
---|
3. Irjen Napoleon: Yasonna Laoly Bertanggung Jawab Atas Terhapusnya Nama Djoko Tjandra dari DPO |
---|
4. Irjen Napoleon: Tindakan Cepat Polri Usut Kasus Djoko Tjandra Malah Buat Publik Curiga |
---|
5. Pembelaan Polri Soal Tudingan Irjen Napoleon yang Ngaku Dikriminalisasi Institusinya Sendiri |
---|