Selasa, 2 September 2025

Wamendes Dukung Kepemimpinan Perempuan dalam Pembangunan Desa

Kunjungan kerja Budi Arie ke Desa Bengle untuk melihat situasi dan kondisi desa yang dipimpin kepala desa perempuan yaitu Lia Amelia.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM
Wakil Menteri Desa Budi Arie Setiadi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) , Budi Arie Setiadi melakukan kunjungan kerja ke Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (27/11/2020).

Kunjungan kerja Budi Arie ke Desa Bengle untuk melihat situasi dan kondisi desa yang dipimpin kepala desa perempuan yaitu Lia Amelia.

“Ini kunjungan saya karena saya janji sama Bu Kades waktu acara minggu lalu di Grand Sahid, Jakarta, ketika diskusi tentang SDGs Desa soal isu perempuan atau desa ramah perempuan," ujar Budi Arie melalui keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020).

“Saya bilang sama Ibu Amel (Kepala Desa Bengle), saya datang. Saya mau lihat desa yang dipimpin oleh kades perempuan itu seperti apa sih," tambah Budi Arie.

Baca juga: Program JKN-KIS Bantu Masyarakat hingga Pelosok Desa

Dalam sambutannya, ia mengaku senang bisa melakukan kunjungan ke Desa Bengle.

Budi Arie mengatakan, pada SDGs Desa terdapat satu poin yang fokus dalam isu-isu perempuan atau kesetaraan gender.

Ia optimis dengan adanya poin berkesetaraan gender dalam SDGs Desa, dapat menjadikan pembangunan yang bernuansa ramah terhadap perempuan bisa terwujud.

Budi Arie kemudian mengatakan, kalau memberdayakan perempuan berarti memberdayakan sebuah bangsa.

Baca juga: Tiga Desa di Kabupaten Pacitan Diterjang Banjir Bandang, Sebagian Warga Mengungsi

Dirinya berharap, kepemimpinan perempuan baik sebagai kepala desa, camat, bupati, gubernur bisa membawa perspektif tentang pembangunan yang ramah gender.

“Saya selalu berimajinasi, kalau lihat kadesnya perempuan pasti desanya lebih bersih dan lebih ramah. Karena kalau ramah terhadap perempuan, pasti ramah terhadap anak,” jelasnya.

Ia meyakini kalau desa yang dipimpin perempuan pasti mampu memberikan cinta bagi desa dan warganya seperti ia mencintai anak-anaknya.

“Jadi cinta itu alami, tapi kebencian itu diajarkan. Karena itu saya harapkan ini, terus terang kunjungan ke desa Bengle ini sekaligus saya juga ingin menggelorakan kepemimpinan perempuan di desa-desa seluruh Indonesia,” ucapnya.

Menurut data di Kemendes PDTT, dari 74.953 desa di seluruh Indonesia baru sekitar 6.500 desa yang kepala desanya dipimpin perempuan.

Baca juga: Ketahuan Selingkuh dan Berbuat Asusila dengan Janda, Perangkat Desa di Ponorogo Dituntut Mundur

“Jadi kurang dari 10 persen. Sama seperti di Karawang, dari 297 desa, baru 20 kepala desanya perempuan. Kalau bisa 30 persennya perempuan jadi kepala desa di Karawang,” tegasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan