Selasa, 26 Agustus 2025

Munas MUI

Profil Miftachul Akhyar, Calon Kuat Ketua Umum MUI yang Diusulkan NU

Marsudi menyebut PBNU hanya mengusulkan nama Miftachul untuk menjadi calon ketua umum MUI.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (kiri) bersama Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin (tengah) dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (kanan) mengikuti silaturahmi di gedung PBNU, Jakarta, Senin (22/4/2019). 

Dirinya pernah nyantri di Pondok Tambak Beras, pondok Sidogiri, Pondok Lasem Jawa Tengah, dan mengikuti majelis ta’lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.

KH Ma'ruf Amin bersama Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar
KH Ma'ruf Amin bersama Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar (Dennis Destryawan/Tribunnews.com)

Munas X MUI

Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud, menyebut PBNU hanya mengusulkan nama Miftachul untuk menjadi calon ketua umum MUI.

Ia belum mengetahui jika ada kandidat lain yang akan maju bersama-sama Miftachul sebagai calon ketua umum MUI dalam Munas kali ini.

"Yang lainnya saya enggak ngerti. PBNU cuma satu aja itu," kata Marsudi.

Miftachul Akhyar sendiri menjabat sebagai Rais Aam PBNU sejak 2018 lalu.

Baca juga: Din Syamsuddin Minta Maaf Tak Hadiri Munas MUI ke-X

Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur itu menggantikan posisi Ma'ruf Amin usai dicalonkan sebagai kandidat wakil presiden pada Pilpres 2019.

Jika PBNU sudah mengajukan nama, sebaliknya PP Muhammadiyah belum mengajukan nama kader terbaiknya untuk menjadi calon Ketum MUI 2020-2025.

"Belum," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

Ia menegaskan pemilihan Ketum MUI dilakukan oleh tim formatur yang akan dipilih dan ditetapkan peserta Munas.

Senada dengan Abdul Mu'ti, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan pihaknya belum mengetahui siapa kader Muhammadiyah yang diajukan untuk menjadi kandidat Caketum MUI.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (kedua kiri) bersama Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin (tengah) yang juga cawapres nomor urut 01, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (kedua kanan), Rais Syuriah PBNU KH Ali Akbar Marbun (kiri) dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini (kanan) mengikuti silaturahmi di gedung PBNU, Jakarta, Senin (22/4/2019). Silaturahmi tersebut diisi dengan penyampaian gagasan kebangsaan  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (kedua kiri) bersama Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin (tengah) yang juga cawapres nomor urut 01, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (kedua kanan), Rais Syuriah PBNU KH Ali Akbar Marbun (kiri) dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini (kanan) mengikuti silaturahmi di gedung PBNU, Jakarta, Senin (22/4/2019). Silaturahmi tersebut diisi dengan penyampaian gagasan kebangsaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ia mengklaim bahwa PP Muhammadiyah tak mengajukan nama-nama personal secara khusus dalam Munas MUI.

"Tapi secara formal mekanisme diserahkan kepada Musyawirin (peserta Munas) diharapkan tidak memandang latar belakang ormas tertentu tapi kapabilitas dan kepantasan yang diutamakan," ujar Dadang.

Sebelumnya, Ketua Steering Comittee (SC) Munas MUI, Abdullah Jaidi sempat membeberkan terdapat beberapa nama ulama yang berlatar belakang Muhammadiyah, seperti Muhyiddin Junaidi, Anwar Abbas, hingga Syafiq Mugni dalam bursa Caketum MUI.

Munas MUI sendiri dibuka pada Rabu (25/11/2020) malam dan berlangsung hingga Jumat (27/11/2020) mendatang.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan