Nadiem Makarim Ungkap Hal-hal yang Mengejutkannya Setelah Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Banyak orang mengenal Nadiem sewaktu Jadi CEO Gojek. Namun perubahan secara personal adalah yang menurut Nadiem sangat mengejutkan.
Editor:
Dewi Agustina
Frame work Nadiem yang kedua adalah ruthless efficiency. Yang berarti apapun yang dikerjakan tidak melulu harus sempurna, karena yang utama adalah cepat dan largely tepat sasaran.
"Di dalam kebijakan yang begitu kompleks, dalam domain yang begitu kompleks, tidak bisa semuanya sempurna. Tapi kalau kita sudah terlambat mengerjakannya, semuanya justru sudah tidak ada gunanya lagi," jelas Nadiem.
"Jadi kita harus terus mencoba dan harus berani mengambil risiko. Tidak akan semua orang senang pada keputusan kita, tapi itu namanya beban kepemimpinan. Jadi mungkin frame work saya itu," sambung Nadiem.
Hal-hal Mengejutkan Setelah Jadi Menteri
Nadiem menceritakan, ada sejumlah hal yang membuatnya benar-benar terkejut setelah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pertama yakni perubahan personalitas dan konsep sosialisasi pada diri Nadiem yang begitu terasa.
Memang banyak orang mengenal Nadiem sewaktu Jadi CEO Gojek. Namun perubahan secara personal adalah yang menurut Nadiem sangat mengejutkan.
"Jadinya yang paling surprising adalah sebenarnya adaptasi yang dibutuhkan secara personal untuk menjadi pejabat publik," kata Nadiem.
Perubahan secara personal ini memerlukan konsep hubungan yang baru, baik ketika berhubungan dengan masyarakat secara langsung maupun melalui sosial media.
Dengan menampakkan image sebagai pejabat publik, Nadiem mengaku tidak bisa lagi sekadar jalan-jalan ke tempat umum dengan bebas.
"Tidak bisa lagi keluar-keluar ke jalanan, tidak bisa. Ke restoran atau ke mana-mana kan sekarang dicegat orang, itu mungkin yang paling surprising," kata Nadiem.
Hal kedua yang membuat Nadiem terkejut yakni temuan tentang banyaknya sumber daya manusia (SDM) hebat di dalam Pemerintahan.
Nadiem mengatakan, mereka yang datang dari pihak swasta cenderung berpandangan skeptis pada Pemerintah.
"Tapi awal-awal waktu saya masuk ke Kemendikbud, saya belajar banyak banget orang-orang bagus di Kemendikbud. Dan itu orang-orang yang bukan cuma bagus, orang-orang hebat," kata Nadiem.
Namun, lanjut Nadiem, banyak dari orang-orang hebat itu belum dimerdekakan, sehingga belum bisa mencapai apa yang mereka inginkan.
Baca juga: Menteri Nadiem Ajak Guru Jadikan Pandemi Sebagai Laboratorium Pengembangan Inovasi