Minggu, 17 Agustus 2025

Singgung Tewasnya 6 Anggota FPI, Fahri Hamzah Sebut Mengapa Sampai Sekarang Tidak Ada Rekonsiliasi

Singgung tewasnya 6 anggota FPI, Eks Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pertanyakan mengapa sampai sekarang tidak ada rekonsiliasi.

Penulis: Shella Latifa A
Tangkapan Layar Youtube Indonesia Lawyers Club.
Eks Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah hadir pada acara Indonesia Lawyer Club, Selasa (15/12/2020) singgung soal tewasnya 6 anggota FPI. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI sekaligus politikus Fahri Hamzah mempertanyakan sikap pemerintah yang belum mengadakan rekonsiliasi dengan pihak Front Pembela Islam (FPI).

Hal ini ia sampaikan pada kanal YouTube Indonesia Lawyer Club, Selasa (16/12/2020).

"Kenapa sih sampai sekarang tidak ada panggilan untuk rekonsiliasi, sombong terus," kata Fahri.

"Ini kasus pembunuhan 6 orang itu, sederhana, apa sih masalahnya?," lanjutnya.

Baca juga: Fahri Hamzah Akan Simpan Amplop Honor di Episode Perpisahan ILC, Begini Reaksi Tegas Fadli Zon

Baca juga: Fahri Hamzah Belum Ambil Keputusan Langkah Hukum Lanjutan Perkara dengan PKS

Fahri Hamzah menuturkan tanggapannya terkiat penahanan Habib Rizieq Shihab (HRS).

"Saya dengar dari HRS mau pulang dijemput keluarganya, tapi ada pejabat nantang dia, itu tokoh kecil enggak usah dianggap, engga ada yang datang."

"Akhirnya dateng orang ribuan, begitu orang dateng ribuan, yang nyambut dianggap salah, Polda-nya (Kapolda) dipecat," jelas Fahri.

Eks Wakil Ketua DPR ini juga menyinggung adanya seorang wartawan yang dipanggil oleh kepolisian.

Diketahui, seorang wartawan, Edy Mulyadi dipanggil karena terkait investigasi yang dilakukannya pada kasus tewasnya 6 anggota FPI ini.

Fahri Hamzah di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Fahri Hamzah di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2020). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Baca juga: Profil Andi Rian Djajadi, Perwira yang Memimpin Rekonstruksi Penembakan 6 Laskar FPI

Baca juga: Besok, Jurnalis Edy Mulyadi Bakal Dipanggil Kembali Terkait Video Reportase Bentrokan FPI-Polri

"Wartawan menginvestigasi, dipanggil, salah omong dipanggil."

"Ini kerendahan hati enggak muncul gitu ya," ucap Fahri.

Pada tayangan itu, Fahri menyampaikan dirinya percaya Negara Indonesia dapat mengahadapi permasalahan yang ada.

"Tools kita untuk menghadapi krisis ini besar, saya percaya kepada negara pancasila ini," tuturnya.

Baca juga: Ketua Bantuan Hukum FPI: Semua Makanan yang Dikonsumsi Rizieq Shihab di Tahanan Dikirim dari Rumah

Baca juga: Polri Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Rizieq Shihab

Menurutnya, Indonesia memiliki dua kekuatan utama, yakni agama dan negara.

"Karena ada agama dan negara sekaligus di dalamnya, dua kekuatan utama yang hanya dimiliki bangsa Indonesia, di tempat lain tidak bisa disatukan, " kata Fahri.

Ia kembali menegaskan statementnya.

"Saya percaya bahwa kita kuat untuk menghadapi krisis ini," tegasnya.

Mahfud MD Beberkan Alasan Pemerintah Tak Berencana Rekonsiliasi 

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan tidak berencana melakukan rekonsiliasi dengan Rizieq Shihab.

Lewat akun Twitter-nya, Mahfud MD membeberkan alasan terkait tidak adanya rencana rekonsiliasi tersebut.

Hal ini bermula saat ia mengundang pihak kuasa hukum pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut saat Rizieq Shihab belum kembali ke Indonesia.

"Penjelasan: sebenarnya, malam sebelum MRS mendarat, tanggal 9/11/2020 jam 19 saya mengundang Tim Hukum MRS (Sugito dan Ari)," tulis Mahfud di Twitter, Sabtu (12/12/2020).

Baca juga: FPI Akan Ajukan Gugatan Praperadilan Koordinasi dengan Kuasa Hukum Atas Penahanan Rizieq Shihab

Baca juga: PKS Kecewa Cara Polisi Tangani Rizieq Shihab, Minta Semua Pihak Kawal Proses Hukum

Mahfud menyampaikan ingin bersilaturahmi dengan Rizieq demi menjaga negara dan umat.

"Saya ngajak diatur silaturrahim di tempat netral untuk berdialog dengan MRS untuk menjaga negara dan umat bersama-sama demi kebaikan rakyat dan umat," tulis cuitannya.

Namun, rencana silaturahmi ini urung dilakukan setelah pemerintah mendengar pidato Rizieq.

Rizieq meminta pemerintah membebaskan sejumlah terpidana dan tersangka tindak pidana sebagai syarat rekonsiliasi.

"Tapi apa jawabnya? Hari pertama dia berpidato lantang, Mau rekonsiliasi dengan syarat pemerintah membebaskan terpidana teroris, melepas tersangka tindak pidana dengan nama-nama tertentu.

Baca juga: Polisi Tahan Rizieq Shihab hingga 31 Desember 2020, Ini Alasannya

Baca juga: Mahfud MD Bantah Pemerintah Tutup Ruang Dialog Dengan FPI

Menurut Mahfud MD, Rizieq sudah meminta syarat tinggi padahal silaturahmi belum digelar.

"Loh, belum silaturrahim sudah minta syarat tinggi," tulisnya.

Di akhir cuitannya, Mahfud MD menegaskan pemerintah tidak berencana rekonsiliasi dengan Rizieq.

"Maka saya tegaskan, Pemerintah tak berencana rekonsiliasi dengan MRS," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Shella)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan