Rabu, 13 Agustus 2025

Calon Kapolri

Komjen Listyo Sigit Harus Tuntaskan Kasus Menonjol dan Bangun Citra Polri Setelah Jadi Kapolri

Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo diharapkan dapat merampungkan sisa kasus yang belum sempat diselesaikan pendahulunya, setelah resmi menjadi Kapolri.

TRIBUNNEWS.COM/IST/HO
Komjen Listyo Sigit Prabowo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo diharapkan dapat merampungkan sisa kasus yang belum sempat diselesaikan pendahulunya, setelah resmi menjadi Kapolri.

Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst, Harits Abu Ulya mengatakan, ada berbagai tantangan yang harus segera dikerjakan Listyo ke depan.

Di antaranya, kasus terbunuhnya enam anggota FPI dan menuntaskan Operasi Tinombala untuk menangkap terorisme kelompok Ali Kora di Poso, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Soal Umur dan Kiprah Komjen Listyo Sigit Calon Kapolri: Muda Tapi Matang hingga Kenyamanan Presiden

"Terutama kasus terbunuhnya enam orang FPI, dan kasus perburuan teroris di Poso dengan Operasi Tinombala yang berjilid-jilid itu, serta separatisme OPM,” kata Harist saat dihubungi, Jakarta, Selasa (19/1/2021).

Selain itu, Listyo juga harus membangun citra Polri mulai dari atas sampai bawah dapat diterima masyarakat dengan baik.

"Realitas masyarakat bawah itu memang ada distrust, ketidakpercayaan terhadap Polri. Jadi, butuh kerja keras untuk ditumbuhkan kepercayaan masyarakat ini, bagaimana bisa memastikan Polri itu promoter," katanya.

Baca juga: KBPP Polri Mendukung Komjen Listyo Sigit Prabowo, Calon Kapolri Usulan Presiden

Harist pun menaruh harapan kepada Listyo agar menjadi Kapolri yang memiliki integritas agar dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri lebih tinggi dari saat ini.

“Kalau bisa profesional, dan membawa institusi ini bekerja sebagai pelayan publik dan penegak hukum, bukan sebagai pelayan kekuasaan, bukan sebagai alat kekuasaan. Maka, ini bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada Polri," ujarnya.

"Tentu, masyarakat masih punya harapan ada keadilan yang bisa tegak untuk semua pihak tanpa pandang bulu," Harits.

Diketahui, Komjen Listyo Sigit merupakan calon tunggal Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.

Besok, Listyo akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.

Akan Batasi Kehadiran Peserta Rapat

Rabu (20/1/2021) esok, Komisi III DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon tunggal kapolri Listyo Sigit Prabowo. 

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, ada perbedaan dalam fit and proper test calon kapolri kali ini. 

Perbedaan itu adalah dibatasinya kehadiran peserta baik dari Anggota Komisi III maupun pendamping dari pihak calon kapolri untuk mencegah penyebaran Covid-19. 

"Yang membedakan adalah sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan pimpinan DPR bahwa ada batas maksimal baik yang melakukan fit and proper test maupun yang akan difit and proper test," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2021). 

Baca juga: Besok, Komisi III DPR Putuskan Nasib Komjen Listyo Sigit, Jadi Kapolri atau Tidak

Baca juga: Lompati 3 Angkatan, Komjen Listyo Sigit Prabowo Diharapkan Bisa Menata Sistem Kaderisasi Polri

Dasco mengatakan, kehadiran anggota DPR di ruang rapat saat fit and proper test maksimal 30 persen 

Sisanya akan hadir melalui daring atau virtual. 

"Jadi anggota itu ada ketentuannya 20 atau 30 persen yang datang fisik, lainnya virtual. Untuk calon kapolri mungkin ditentukan pendampingnya beberapa orang saja," ucapnya.

Presiden Akan Lebih Nyaman Sampai 2024

Ketua Pelaksana Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto, menilai tak ada masalah dengan dipilihnya Komjen Listyo Sigit Prabowo, sebagai calon tunggal Kapolri.

Benny beranggapan, kritik yang menilai Listyo Sigit terlalu muda untuk menjadi Kapolri tidak ada hubungannya dengan kemampuan dia.

"Kalau dari kami memetik pengalaman Pak Tito (Karnavian) dulu, tidak ada masalah. Tunjukkan prestasinya, kinerjanya, kemampuannya, semua menerima. Saya yakin bapak presiden mempertimbangkan itu," kata Benny usai menghadiri rapat di Komisi III, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Ikut Fit and Proper Test di Komisi III DPR Rabu Lusa

Selain itu, kritik juga datang karena Listyo Sigit akan melangkahi dua angkatan setelah Kapolri saat ini Jenderal Idham Azis, yang merupakan Akpol Angkatan 1988.

Sementara Listyo merupakan Akpol Angkatan 1991.

Benny justru menilai, jika resmi terpilih, Listyo akan memiliki masa jabatan yang panjang dan bersamaan dengan masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden hingga 2024.

"Kita lihat ini sampai 2024 masa jabatan presiden, akan lebih nyaman sampai selesai. Daripada nanti dua tahun ganti lagi, dua tahun ganti lagi," ujarnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan