Selasa, 26 Agustus 2025

Anggaran Pemulihan Ekonomi Naik Jadi Rp 553 Triliun di 2021 

Airlangga menjelaskan, besaran angka program PEN tahun ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan realisasi di 2020

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto (kanan) dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021). Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Pemerintah akan memulai pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat. Hal tersebut akan dilakukan segera setelah adanya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, alokasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) naik jadi Rp 553 triliun di 2021 atau naik dibanding saat awal ditetapkan senilai Rp 372,3 triliun. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung program pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19. 

"Dalam rapat sidang kabinet yang lalu, paripurna, dan dalam rapat-rapat kami di Kementerian Keuangan sudah melakukan pendataan angka terkait dengan alokasi pemulihan ekonomi di 2021," ujarnya dalam acara virtual, Selasa (26/1/2021). 

Airlangga menjelaskan, besaran angka program PEN yang besarnya Rp 553 triliun tahun ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan realisasi di 2020. 

Baca juga: Profil Irjen Wahyu Widada Calon Kabareskrim, Lulusan Terbaik & Wara Wiri Emban Jabatan Penting Polri

Baca juga: Kini Sukses Jadi Pengusaha, Pinkan Mambo : Pekerjaan Aku Nomor Satu Itu Artis

"Tahun 2020, realisasinya adalah 579,78 triliun. Artinya, pemerintah sudah melihat bahwa pemulihan ekonomi di 2021 ini memerlukan dukungan sama dengan 2020," katanya. 

Hal tersebut dinilainya karena pemerintah melihat dampak pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi belum akan selesai meski sudah ada vaksin di 2021. 

"Sampai dengan kita menyelesaikan vaksinasi selama 1 tahun, maka sebelum mencapai herd immunity itu beberapa sektor dengan 6 tema harus terus didukung," pungkas Airlangga.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan