Kamis, 2 Oktober 2025

Erupsi Gunung Merapi

Sirene Meraung-raung di Lereng Merapi, Klaten dan Boyolali Hujan Abu

Sirene tanda bahaya meraung-raung. Warga terlihat bergegas keluar dari dalam rumah dan berusaha mencari lokasi aman di Cangkringan, Sleman.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA
Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat di kawasan Sleman, DIY. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu. TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA 

Sebaran abu vulkanik dilaporkan mencapai wilayah Deles, Kemalang, Klaten, dan Kecamatan Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah.

Data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menunjukkan sepanjang Selasa (26/1) pukul 18.00-24.00 WIB teramati 11 kali awan panas guguran.

"Amplitudo maksimal 60 mm, durasi 160 detik, estimasi jarak maksimum 1.500 meter, tinggi kolom maksimal 400 meter, arah barat daya," ujar Petugas Pengamat Gunung Merapi BPPTKG di PGA Kaliurang, Heru Suparwaka.

Hujan Abu

Hujan abu vulkanik Gunung Merapi melanda Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Informasi yang dirangkum Tribun, hujan abu tersebut melanda Desa Tegalmulyo sekitar pukul 14.00 WIB.

Hujan abu vulkanik itu terjadi di 13 dusun dari total 22 dusun yang ada di Desa Tegalmulyo tersebut.

Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno mengatakan warga desa yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah menghentikan segala aktivitasnya.

Sebagian warga di KRB III juga telah kembali ke Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang berada di depan balai desa.

"Kondisi saat ini warga di KRB III pada turun ke TES. Kalau persentasenya sebagian sudah di TES sekitar 50 persen," ujarnya saat dikonfirmasi.

Ia mengatakan, hujan abu vulkanik di desa tersebut terjadi hampir merata. Namun di wilayah KRB III seperti Dusun Canguk, Dusun Pajegan dan Dusun Sumur hujan abu vulkanik terjadi cukup tebal.

"Dibandingkan hujan abu vulkanik pada pekan lalu, hujan abu vulkanik pada siang ini cukup tebal karena guguran awan panas siang ini juga cukup tinggi," ujarnya.

Menurut Sutarno hingga sore ini hujan abu masih melanda Desa Tegalmulyo, namun intensitasnya jauh lebih sedikit dari intensitas abu yang turun pada siang hari tadi.

"Sore ini masih turun. Tapi sudah enggak terlalu tebal," ujarnya.

Sementara itu, relawan Desa Tegalmulyo, Purnama menambahkan jika sejumlah warga KRB III terutama para lansia ibu-ibu dan anak-anak telah diminta untuk segera berada di tempat evakuasi sementara agar lebih aman.

"Saat ini warga yang termasuk kelompok rentan sudah kita minta untuk pada berada di TES," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved