Senin, 11 Agustus 2025

Gejolak di Partai Demokrat

PKB: Polemik Kudeta AHY Semrawut, Ujung Pangkalnya Tidak Jelas

Jazilul Fawaid menyebut polemik rencana pengambilalihan paksa atau kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat, tidak jelas akhir persoal

Editor: Johnson Simanjuntak
MPR RI
Wakil Ketua MPR RI Dr. Jazilul Fawaid, SQ, MA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut polemik rencana pengambilalihan paksa atau kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat, tidak jelas akhir persoalannya. 

"Semrawut, ujung pangkalnya tidak jelas," ujar Jazilul saat dihubungi, Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Jazilul enggan mengomentari sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak membalas surat dari AHY, terkait adanya dugaan keterlibatan pejabat tinggi negara dalam rencana kudeta. 

"PKB tidak mau terlibat dan dilibatkan dalam pusaran masalah internal rumah tangga orang," ucap Jazilul.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebut Presiden Jokowi tidak akan membalas surat AHY, karena persoalan tersebut merupakan internal Demokrat. 

Kemudian, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengklaim Presiden Jokowi telah menegur Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, karena dinilai telah ikut berencana kudeta AHY. 

Baca juga: Isu Kudeta Demokrat, Barigade 98 Sebut AHY Playing Victim

"KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat," tulis Andi Arief dalam akun Twitter miliknya @Andiarief_. 

Sementara untuk pihak internal yang terlibat dalam rencana kudeta, Andi menyebut Partai Demokrat akan menertibkannya. 

"Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda  (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik," ucap Andi.
 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan