Kamis, 4 September 2025

Imlek 2021

Warga Diminta Merayakan Imlek di Rumah Saja, Silaturahmi Bisa Dilakukan Secara Virtual

Imlek bermakna harapan baru dan keberuntungan baru. Budi berharap perayaan Imlek dapat dilakukan di rumah saja.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews/Herudin
Warga Tionghoa mencuci rupang (patung) dewa di Vihara Amurva Bhumi, Karet, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Ritual pencucian patung dewa serta bersih-bersih alat persembahyangan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut perayaan tahun baru China atau Imlek tahun 2572. Tribunnews/Herudin 

Gus Yaqut sapaan karibnya, mengatakan bahwa perayaan Imlek merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan.

Ungkapan rasa syukur tersebut salah satunya dilakukan dengan membagikan angpao, pertunjukan barongsai, dan silaturahmi.

Oleh karena itu Gus Yaqut menyarankan agar ungkapan rasa syukur tersebut bisa dilakukan dengan cara yang aman dari penularan Covid-19. Misalnya, silaturahmi yang dilakukan secara virtual.

"Nah saya kira silaturahmi bisa digantikan dengan cara-cara yang saling menjaga satu sama lain dari pandemi Covid-19 misalnya dengan cara virtual," katanya.

Imbauan pemerintah agar Imlek dilakukan secara sederhana dan aman dari penularan Covid-19 tersebut kata Gus Yaqut telah dikomunikasikan dengan tokoh-tokoh agama Konghucu dan Tionghoa.

Yaqut berharap warga Konghucu dan Tionghoa menjadikan perayaan Imlek sebagai momentum untuk berdoa agar bangsa Indonesia bisa melewati Pandemi Covid-19.

"Kita semua mengajak pada umat Konghucu yang akan merayakan ibadah Imlek agar berdoa supaya bangsa Indonesia dan umat manusia terbebas dari pandemi Covid-19," ujarnya.

Kelenteng Sepi

Imlek jatuh pada 12 Februari 2021 mendatang biasanya selalu ramai dengan persiapan pemasangan ornamen khas tahun baru China seperti hio, lampion dan lilin.

Baca juga: 25 Ucapan Selamat Imlek 2021 Selain Gong Xi Fa Cai, Ada Bahasa Mandarin, Inggris, dan Indonesia

Baca juga: Menag Imbau Perayaan Imlek Dilakukan Sederhana dan Virtual

Kelenteng ramai dengan pernak-pernik meriah bewarna merah. Namun di tahun ini tidak akan sama seperti perayaan sebelumnya karena ada pandemi.

Seperti Kelenteng Hian Thian Siang Tee Bio, di kawasan Gelora, Jakarta Pusat, tidak banyak aktivitas yang cukup berarti di sekitar klenteng.

Hanya terlihat beberapa orang yang sedang makan dan ngobrol di dalam kawasan kelenteng itu.

Ada juga laki-laki berusia paruh baya yang sedang asyik berbincang dengan kawannya.

Meski sore itu tidak terlihat suatu aktivitas, pengurus Kelenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Amiyau mengaku perayaan Imlek akan tetap dilaksanakan.

"Perayaan Imlek akan tetap ada. Tapi tetap kami menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sembahyang nanti akan dibatasi. Maksimal lima orang," kata laki-laki yang mengaku berusia 63 tahun itu.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan