Jumat, 29 Agustus 2025

Gejolak di Partai Demokrat

Tangis Darmizal Saat Ngaku Berjasa Menangkan SBY jadi Ketua Umum, Demokrat: Mengada-ada

Darmizal mengaku menyesal membuat SBY menang sebagai Ketum. Demokrat: Kami tegaskan bahwa itu informasi yang mengada-ada dan manipulatif.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Tribunnews/Herudin
Inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal (tengah) menangis saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/3/2021). Dalam konferensi pers tersebut, Partai Demokrat versi KLB menyatakan bahwa KLB yang mereka adakan sah dan sesuai dengan AD/ART partai. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan kader Partai Demokrat yang ikut menginisiasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal, buka suara mengenai perannya menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum partai.

Dalam konferensi pers di Jakarta Selatan pada Selasa (9/3/2021), Darmizal mengaku menyesal membuat SBY menang sebagai Ketum.

Ia merasa usahanya untuk menjadikan SBY sebagai Ketum Demokrat di masa lampau tidak dihargai.

Padahal, ia mengaku telah berupaya mengumpulkan para Ketua DPD dan DPC untuk memilih SBY sebagai Ketua Umum Demokrat pada 2015 silam.

"Saya sangat menyesal pernah menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi ketua-ketua DPD, mengumpulkan ketua-ketua DPC."

"Agar mereka berbulat tekad membangun chemistry agar Pak SBY yang dipilih pada Kongres 2015 di Surabaya," kata Darmizal di Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal (tengah) menangis saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/3/2021). Dalam konferensi pers tersebut, Partai Demokrat versi KLB menyatakan bahwa KLB yang mereka adakan sah dan sesuai dengan AD/ART partai. Tribunnews/Herudin
Inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal (tengah) menangis saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/3/2021). Dalam konferensi pers tersebut, Partai Demokrat versi KLB menyatakan bahwa KLB yang mereka adakan sah dan sesuai dengan AD/ART partai. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Penyesalan tersebut, lanjut Darmizal, membuatnya merasa sedih hingga menangis sesenggukan.

Ia pun meminta maaf kepada para Ketua DPC dan DPD Partai Demokrat di masa silam, karena membuat SBY menjadi Ketua Umum.

"Hari ini saya kepada seluruh DPC seluruh DPD Partai Demokrat minta maaf, saya menyesal," ungkap Darmizal.

Baca juga: Tanggapi soal KLB Demokrat di Deliserdang, Menkumham: Pak SBY Jangan Tuding-tuding Pemerintah

Di sisi lain, ia juga menyinggung SBY sebagai sosok diktator di dalam partai.

Hal itu lantaran adanya peraturan yang mengharuskan para kader menyetor upeti setiap bulan.

"Saya enggak tahu kalau akan lahir rezim diktator ini," ujarnya.

"Sungguh saya enggak tahu akan ada PO (Peraturan Organisasi) yang memberatkan kalian menyetor setiap bulan. Malu saya, saya malu," kata dia.

Bantahan Demokrat

Sementara itu, Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membantah seluruh klaim Darmizal.

Terlebih atas pengakuannya yang berjasa dalam memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Kongres Demokrat 2015 di Surabaya.

Kamhar mengatakan, tidak pernah ada tim buru sergap (buser) yang dibentuk untuk membantu terpilihnya SBY, seperti yang disampaikan Darmizal.

Baca juga: Kumpulkan Anggota Dewan Fraksi Demokrat, Ibas: Ayo Selamatkan Demokrasi!

"Menanggapi pernyataan Darmizal yang mengaku sebagai Tim Buser saat Kongres ke-4 Partai Demokrat di Surabaya."

"Kami tegaskan bahwa itu informasi yang mengada-ada dan manipulatif. Tak ada istilah Tim Buser," kata Kamhar dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (9/3/2021) malam.

Kamhar mengatakan, terpilihnya SBY secara aklamasi dalam kongres tersebut merupakan aspirasi dari bawah, mulai dari DPC, DPD sampai DPP.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurto Yudhoyono (AHY) bersama Sekretaris Bapilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani (kanan).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurto Yudhoyono (AHY) bersama Sekretaris Bapilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani (kanan). (Istimewa)

Kamhar menyebut Darmizal bukan kader Demokrat yang spesial di mata kader senior maupun kader baru Demokrat.

Oleh karena itu, Kamhar menilai Darmizal terlalu berlebihan dalam menempatkan dan memandang dirinya.

"Jangankan publik yang begitu luas skalanya, bahkan untuk di internal pengurus DPP Partai Demokrat yang sama periode kepengurusan dengannya juga tak ada memori spesial," ujar dia.

Baca juga: Ini Jawaban Partai Demokrat Versi KLB soal Isu Nazaruddin Masuk Struktur Kepengurusan

Kamhar juga membantah pernyataan Darmizal yang menyebut DPP Partai Demokrat setiap bulannya meminta uang atau pungutan kepada pengurus daerah.

"Ini kebohongan dan fitnah besar, Darmizal harus mempertanggung jawabkan omongannya."

"Dia harus menyimpan tangisannya untuk hari pertanggung jawaban nanti," kata Kamhar.

Inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal (tengah) menangis saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/3/2021). Dalam konferensi pers tersebut, Partai Demokrat versi KLB menyatakan bahwa KLB yang mereka adakan sah dan sesuai dengan AD/ART partai. Tribunnews/Herudin
Inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal (tengah) menangis saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/3/2021). Dalam konferensi pers tersebut, Partai Demokrat versi KLB menyatakan bahwa KLB yang mereka adakan sah dan sesuai dengan AD/ART partai. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Diketahui, Darmizal merupakan salah satu kader Demokrat yang dipecat karena terlibat dalam upaya mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Upaya tersebut berujung pada terselenggaranya KLB yang digelar kubu kontra-AHY di Deli Serdang pada Jumat (5/3/2021) lalu.

Adapun, KLB tersebut menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca juga: Moeldoko Pilih Jhoni Allen Jadi Sekjen Demokrat, Inisiator KLB yang Pernah Jadi Tim Anas Urbaningrum

Kubu Demokrat pro-AHY sebelumnya telah mengirim berkas kepada Kementerian Hukum dan HAM pada Senin, 8 Maret 2021.

Kemudian, disusul dengan kubu Demokrat kontra-AHY yang mengirimkan hasil KLB pada Selasa, 9 Maret 2021 kemarin.

Kini, pihak Kemenkumham akan meninjau kedua berkas tersebut untuk menentukan keabsahan hasil KLB partai Demokrat kubu kontra-AHY.

(Tribunnews.com/Maliana/Reza Deni, Kompas.com/Ardito Ramadhan)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan