Selasa, 19 Agustus 2025

Gunakan HP Ayahnya untuk Bermain Games, Anak Ini Jadi Korban Kekerasan dan Dirantai Orangtuanya

Seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar menjadi korban kekerasan dan dirantai oleh kedua orangtuanya di Desa Kalimanah Kulon, Purbalingga.

Picture Alliance/ ZB
Ilustrasi kekerasan pada anak. Seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar menjadi korban kekerasan dan dirantai oleh kedua orang tuanya di Desa Kalimanah Kulon, Purbalingga. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak yang masih duduk di sekolah dasar menjadi korban kekerasan dan dirantai oleh kedua orangtuanya.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Kalimanah Kulon, Purbalingga, Jawa Tengah.

Dikutip dari tayangan Live Program Kompas Siang, Kompas TV, Senin (15/3/2021), anak yang berinisial MNA tersebut ditemukan warga dalam kondisi diikat dengan rantai di dapur rumahnya yang kotor.

Baca juga: 25 Anak di Asrama Jadi Korban Pelecehan Seksual dan Kekerasan, Polres Mimika Sita Kabel dan Kayu

Baca juga: KDRT Mendominasi Angka Kekerasan pada Perempuan Solo di Masa Pandemi, Ini Tanggapan Pengamat Sosial

Anak tersebut pun tak bisa berbuat apa-apa, karena kaki dan tangannya diikat dengan rantai besi.

Menurut Kades Kalimanah Kulon, Nur Cahyadi mengatakan sang anak mangaku dirantai oleh kedua orang tuanya.

Mendengar pengakuan tersebut warga pun melaporkannya ke pihak desa yang selanjutnya diteruskan ke aparat kepolisian setempat.

"Dengan keadaan diikat kaki dan digembok oleh orangtua. Pada saat ini kami langsung melangkah dengan cepat bersama dengan pemerintah desa," kata Cahyadi dikutip dari Kompas TV.

Kades Kalimanah Kulon, Nur Cahyadi dd
Kades Kalimanah Kulon, Nur Cahyadi

Baca juga: Angka Kekerasan pada Perempuan di Solo Raya Meningkat, Didominasi KDRT

Baca juga: Hasil Studi: 42 Persen Masyarakat Alami Kekerasan Berbasis Gender Selama Pandemi

Ditemukan dengan Kondisi yang Memprihatinkan

Kasus ini terungkap setelah seorang warga menemukan kondisi korban yang berada di bagian dapur rumahnya.

Tangan dan kaki korban pun terikat dengan rantai besi.

Kondisi dapur tempat pengikatan korban juga sangat kotor dan memprihatinkan.

Bahkan MNA ini juga hanya diberi makan menggunakan wajan dan makanan yang tidak steril.

Baca juga: Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat, RUU PKS Perlu Segera Disahkan

Baca juga: Beberkan Tiga Dosa Besar Pendidikan, Nadiem: Siswa Perempuan Lebih Rentan Alami Kekerasan

Setelah menemukan MNA, warga pun melaporkannya ke pemerintah desa dan dilanjutkan pelaporan ke Polres Purbalingga.

Kemudian Polres Purbalingga pun langsung menindak lanjuti dengan melakukan pengamanan terhadap korban dan pelaku.

Hingga kini MNA masih menjalani proses pemeriksaan dan pendampingan di Polres Purbalingga.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan