Suhu di Indonesia Naik 4 Derajat Celcius Jika Gas Rumah Kaca Tidak Terkendali
Dwi mengatakan terjadi peningkatan gas rumah kaca dari 372 ppm pada tahun 2004 menjadi 408 ppm sekarang ini.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan kejadian ekstrem mulai dari hujan lebat, kemarau, dan gelombang tinggi yang melanda Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini merupakan dampak dari perubahan iklim.
"Jadi dampak dari perubahan iklim ini kesimpulannya adalah jumlah kejadian ekstrem akan semakin sering. Semakin meluas dan durasinya semakin panjang, bahkan intensitasnya semakin melompat," kata Dwi dalam rapat dengan DPR pada, Senin (22/3/2021).
BMKG menurut Dwi telah memonitor perubahan iklim global, sejak tahun 2004 sesuai dengan tugas yang diamanatkan undang-undang. Perubahan iklim terjadi karena efek gas rumah kaca.
"Kami memonitor bahwa perubahan iklim global tersebut sangat dikontrol oleh adanya gas rumah kaca atau CO2 dan beberapa gas rumah kaca lainnya," kata Dwi.
Baca juga: Info Cuaca BMKG Besok Selasa 23 Maret 2021: 23 Daerah Berpotensi Cuaca Ekstrem
Baca juga: Ahli dari BMKG Bantah Teori Konspirasi Tsunami Aceh 2004 Rekayasa Amerika Gunakan Senjata Nuklir
Dwi mengatakan terjadi peningkatan gas rumah kaca dari 372 ppm pada tahun 2004 menjadi 408 ppm sekarang ini.
Peningkatan tersebut terbilang signifikan meski masih di bawah rata-rata global yakni 413 ppm.
Berdasarkan hasil analisis BMKG tentang proyeksi perubahan iklim ini, kata Dwi, bila gas rumah kaca tersebut tidak dikendalikan terutama yang berasal dari fosil fuel atau bahan bakar fosil di sektor transportasi dan industri, maka akan terjadi kenaikan suhu di seluruh wilayah Indonesia pada akhir abad 21 sebesar 4 derajat celcius.

"Padahal peringatan dunia tidak boleh melampaui 2 derajat Celcius," kata dia.
Dwi menambahkan tidak terkendalinya gas rumah kaca tersebut juga yang menyebabkan terjadi cuaca ekstrem di Indonesia, karena suhunya yang semakin panas.
Oleh karena itu BMKG meminta dukungan parlemen dalam membuat langkah-langkah antisipasi dalam pengendalian gas rumah kaca.
"Untuk adanya program yang sistemik untuk mengerem kenaikan suhu dengan mengendalikan gas rumah kaca tersebut," ujarnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Dwikorita Karnawati
Gas Rumah Kaca
cuaca ekstrem
perubahan iklim
Prakiraan Cuaca Besok, Sabtu 28 Januari 2023: DKI Jakarta Potensi Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang |
![]() |
---|
Cuaca Hari Ini - BMKG: 34 Wilayah Berpotensi Alami Hujan Lebat pada Jumat, 27 Januari 2023 |
![]() |
---|
Peringatan Dini BMKG, 27 Januari 2023: 34 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Kilat dan Angin Kencang |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia Jumat, 27 Januari 2023: Bandung dan Surabaya Hujan Lebat |
![]() |
---|
Cuaca Hari Ini - BMKG: Waspada 33 Wilayah Alami Hujan Lebat hingga Angin pada Kamis, 26 Januari 2023 |
![]() |
---|