Senin, 8 September 2025

Penanganan Covid

Sudah Ada Vaksin, Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Ini Prediksi Epidemiolog

Menurut Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman, ada tiga hal yang perlu dipahami.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
(Shutterstock/Petovarga)
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Awalnya penurunan kasus infeksi Covid-19 yang terjadi di India beberapa pekan terakhir menjadi kabar baik.

Bahkan positivity rate Covid-19 di India jauh berada di Indonesia karena telah sampai di bawah 5 persen.

Namun dalam beberapa waktu belakangan, India mengalami 'badai' infeksi Covid-19. Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi.

Setidaknya terjadi 349.691 kasus harian, rekor lagi dalam empat hari beruntun.

Hingga kini, India mencatatkan jika angka total orang yang terinfeksi Covid-19 adalah 16,96 juta.

Baca juga: Menkeu Sebut Negara Rugi Rp 1.356 Triliun untuk Penanganan Pandemi Covid-19

India menjadi negara terparah kedua di dunia setelah AS. Di sisi lain ibu kota New Delhi, satu orang meninggal setiap empat menit akibat tertular virus corona.

Dari kasus di India saat ini, ada beberapa pesan yang bisa diambil.

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

Menurut Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman, ada tiga hal yang perlu dipahami.

Pertama, pandemi Covid-19 adalah hal serius yang tidak dapat dianggap sepele.

Kedua, infeksi Covid-19 nyata dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Terakhir, saat ini pandemi sama sekali belum berakhir. 

Lantas kapan pandemi Covid-19 dapat benar-benar berakhir?

Baca juga: Beredar Video Diduga Penangkapan Oknum Petugas Membawa Alat Tes Covid Bekas di Bandara Kualanamu

Meski sudah ada vaksin, Dicky belum bisa menyebutkan secara berakhir kapan Covid-19 dapat teratasi. 

Sejak awal pandemi banyak para ahli yang sudah memprediksi. Namun menurutnya karakter pandemi saat ini hampir serupa dengan pandemi 100 tahun yang lalu.

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. (freepik.com)

"Sehingga paling cepat pun itu bisa selesai di rentang 2-3 tahun. Dan untuk estimasi lebih lamanya bisa 4-5 tahun," katanya saat diwawancarai oleh Tribunnews, Kamis (29/4/2021).

Namun di sisi lain, Dicky menyebutkan jika bisa saja pandemi dapat lebih cepat berakhir. Tentunya jika diimbangi dengan ecepatan vaksinasi kedisiplinan pada protokol kesehatan.  

Kalau kedua hal ini bisa dilakukan, bukan tidak mungkin pandemi akan selesai pada tahun ketiga.

Hanya saja hal ini bukanlah sesuatu yang mudah karena butuh banyak kontribusi semua pihak. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan