Minggu, 24 Agustus 2025

Bursa Capres

Pengamat Nilai Pernyataan PDIP Tutup Pintu Koalisi dengan PKS-Demokrat Sebagai Trik Politik Biasa

Apa yang disampaikan Hasto menurut pengamat politik Ray Rangkuti hanyalah sekedar trik politik biasa.

screenshot
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA—  Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut tidak mungkin ada koalisi dengan Partai Keadilan Sejatera ( PKS) dan Partai Demokrat untuk pilpres 2024.

Apa yang disampaikan Hasto menurut pengamat politik Ray Rangkuti hanyalah sekedar trik politik biasa.

“Artinya bisa di dimaknai bahwa pernyataan Pak Hasto hanyalah sekedar trik politik biasa,” ujar Direktur Lingkar Madani Indonesia kepada Tribunnews.com, Minggu (30/5/2021).

Dia menjelaskan pernyataan Sekjen PDI Perjuangan itu sebenarnya tidak sepenuhnya menjelaskan hubungan ideologis dan DNA dari ketiga partai politik ini.

Setidaknya, lanjut dia, perbedaan ideologis dan DNA ketiga partai politik ini tidak ditemukan di dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Di beberapa daerah, koalisi PDI Perjuangan dengan PKS atau koalisi PDI Perjuangan dengan partai Demokrat berlangsung dengan mulus.

Baca juga: Perjuangan Puspita Sarry 4 Tahun Jadi Orangtua Tunggal, Jauh dari Anak Demi, Syuting Sinetron

“Hampir tidak ada perdebatan tentang ideologi maupun DNA antar partai politik. Koalisi di antara mereka semata direkatkan oleh kepentingan bersama. Dalam hal ini adalah kepentingna politik pragmatis. Tidak ada hubungan biologis atau hubungan DNA tapi mereka bisa bertemu, karena semata-mata karena ada kepentingan politik yang sama,” jelasnya.

Setidaknya dia mencontohkan, koalisi PDI Perjuangan dan PKS ada di propinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan. Sementara koalisi PDIP dengan partai Demokrat ada di daerah Dharmasaraya, Tidore, Rejang Lebong, Bandar Lampung, Mamuju, Tidore.

“Memang jika kita perhatikan koalisi PDIP dengan PKS banyak berlangsung di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sementara koalisi PDIP dengan Demokrat umumnya berlangsung di tingkat kabupaten/kota. Tidak jelas benar perbedaan antara kerjasama di tingkat provinsi dengan kerjasama di tingkat kabupaten/kota.”

“ Tapi jika sekadar melihat hubungan PDIP dengan PKS dan hubungan PDIP dengan partai Demokrat maka klaim bahwa ada DNA dan ideologi antara PDIP yang berbeda dengan PKS dan Demokrat nampaknya tidak ditemukan di tingkat Propinsi maupun kabupaten/kota,” ucapnya.

Baca juga: PDIP Tutup Pintu Koalisi, Mardani: Pernyataan Mas Hasto Bagus Buat Kader PKS Terpacu Adrenalin

Karena itu kata dia, pernyataan Sekjen PDI Perjuangan itu bisa  dimaknai hanyalah sekedar trik politik biasa. Yang boleh jadi memang merupakan sikap PDIP untuk pilpres 2004 yang akan datang. Tetapi sebenarnya tidak menunjukkan posisi ideologis dari PDI Perjuangan.

“Sebab jika ada perbedaan ideologis antara PDIP dengan PKS ataupun perbedaan DNA antara Partai Demokrat dan PDIP mestinya kerjasama dalam bentuk koalisi pun tidak terjadi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” tegasnya.

Karena itu pula dia tegaskan, pernyataan  Hasto tak serta merta dapat dimaknai kemungkinan ketertutupan koalisi PDI Perjuangan-PKS dan PDI Perjuanghan-Demokrat di pilpres 2024 yang akan datang.

 Jikapun akhirnya tidak terjadi koalisi di antara mereka, imbuh dia, bukanlah semata karena perbedaan ideologi ataupun DNA, tapi karena belum menemukan irisan kepentingan politik bersama.

Jika ditemukan irisan politik dan kepentingan yang sama, saya kira mereka tidak akan malu malu untuk menjalin kerjasama dalam bentuk koalisi di pilpres 2024 yang akan datang.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan