Jumat, 8 Agustus 2025

Bursa Capres

Utamakan Kader Maju di Pilpres 2024, PKS Tak Berminat Usung Anies Baswedan?

Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut bakal menjadi calon kuat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Tribun Jakarta/Bima Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut bakal menjadi calon kuat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Kunjungan Anies ke Jawa Timur beberapa waktu lalu pun kerap dikaitkan dengan safari polemik demi meningkatkan elektabilitasnya di daerah.

Walau demikian siapa partai politik yang bakal mengusung Anies di 2024 mendatang?

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebagai salah satu partai politik yang mengusung Anies dalam Pilkada 2017 lalu mengaku masih bimbang dan belum menentukan pilihan.

Artinya, ada kemungkinan PKS tak akan mengusung Anies dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Membaca Arah Koalisi 2024: Mungkinkah PDIP Dukung Anies Baswedan? Tak Ada yang Mustahil di Politik

“PKS belum membidik satupun pimpinan untuk di luar, kami akan merapikan internal dulu dan kawan-kawan dari orang internal,” ucap Sekjen PKS Aboe Bakar, Minggu (30/5/2021).

Selain mencari kader partai yang punya potensi untuk maju dalam Pilpres mendatang, ia menyebut, PKS kini masih berkonsolidasi dengan partai lain.

Sebab, belum ada keputusan final yang dikeluarkan soal ambang batas presiden (president threshold).

“Kamu lagi konsolidasi dulu dan kami akan menyuarakan suara calon dari calon kita dulu dan kami akan memperjuangan president threshold ini di berapa,” ujarnya.

“Kalau dia terkunci di 20 persen, baru kita tahu dengan siapa kita bicara, sebab, inti pencalonan ini ada di president threshold,” tambahnya.

Peluang Prabowo Vs Anies

Prabowo Subianto diprediksi akan berhadapan dengan Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024.

Prediksi itu mencuat jika PDI Perjuangan dan Partai Gerindra benar-benar berkoalisi mengusung Prabowo sebagai calon presiden.

"Kalau ini tercipta dan Prabowo-Puan misalnya jadi paslon, maka kemudian tentunya partai politik seperti Golkar, Nasdem, PKS, akan mencari calon yang lain. Calon yang lain itu dari mana, saya kira kemungkinan besar adalah Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari  saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/5/2021).

Menurut dia, Anies berpeluang besar menjadi penantang Prabowo karena selalu berada di papan atas dari berbagai hasil survei elektabilitas calon presiden bersama Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Selain itu, menurut dia, Anies memiliki basis massa yang telah terdefinisi dengan jelas yakni kelompok Islam.

"Nanti akan dipakai sentimen keagamaan, sentimen Islam, karena Anies naik jadi gubernur di Jakarta ini dengan menunggang sentimen Islam tersebut," ujar dia.

Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Elektabilitas Anies Masih Mengungguli Ahok, Risma, dan Ganjar

Qodari pun memprediksi, bila Anies maju sebagai calon presiden, calon wakil presiden yang akan digandeng bukan dari kalangan ketua umum partai.

"Kemungkinan besar wakilnya Anies itu bukan dari ketua umum partai karena ketua umum partai akan saling berebut satu dengan yang lain dan akhirnya wakilnya adalah bukan orang partai," kata Qodari.

Di samping itu, Qodari memprediksi PDI-P dan Gerindra akan menggaet partai-partai bernuansa Islam ke dalam koalisi pengusung Prabowo.

"Yang pasti PKB, kemudian bisa PPP, tetapi kalau dianggap PPP itu juga partai Islam tradisionalis dan lebih memilih partai Islam modernism mungkin PAN yang akan ditarik bergabung dengan koalisi PDI-P, Gerindra, dan PKB," kata dia.

PDIP Tak Mungkin Sukarela Dukung Prabowo

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta Ujang Komarudin menilai, PDI Perjuangan (PDIP) tak akan begitu saja mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden dalam pemilihan presiden 2024.

Menurutnya, PDIP memiliki kalkulasi politik sendiri, mengingat partai berlambang banteng moncong putih itu merupakan partai politik pemenang Pemilu 2019.

"PDIP akan pikir-pikir. Tak akan mungkin sukarela begitu saja mendukung Prabowo. PDIP pasti punya kalkulasi politik sendiri. Dan PDIP masih mendesain rencana politiknya ke depan," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Kamis (27/5/2021).

Kendati demikian, Ujang melihat semua kemungkinan masih bisa terjadi dan berjalan dinamis.

Baca juga: Kasus Dokter Jual Beli Vaksin Covid-19, PDIP Minta Distribusi Vaksin Dipantau dengan Teknologi

Misalnya, jika 'putri mahkota' PDIP Puan Maharani, ataupun kader banteng lainnya tidak memiliki elektabilitas yang baik, bisa saja Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali merajut kebersamaan dengan Prabowo di Pilpres 2024.

"Tetapi jika Puan atau ada kader PDIP yang memiliki elektabilitas tinggi dan berpotensi menang, PDIP akan jalan sendiri. Jadi politik itu dinamis. Masih belum bisa dipastikan sejak saat ini. Karena selalu berubah-ubah, tergantung pada dinamika politik yang ada," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani berbicara peluang partainya berkoalisi dengan PDIP di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Disebutkan Muzani, kemungkinan Gerindra dan PDIP bekerja sama di Pilpres 2024 karena Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Ahmad Muzani Bicara Peluang Gerindra Berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo yang baik dengan Ibu Mega. Saya kira saudara-saudara semua sudah tahu sejak beliau belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik," kata Muzani kepada wartawan, di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Selain itu, Muzani mengungkapkan bahwa para kader Gerindra menginginkan Prabowo maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Hal itu didasarkan elektabilitas Prabowo yang unggul dalam beberapa hasil lembaga survei.

"Hampir semua survei menyebut Pak Prabowo adalah calon presiden yang paling populer, calon presiden yang elektabilitasnya bagus paling tinggi," ujarnya.

Atas dasar itu, Muzani berharap Prabowo segera memberi jawaban kepada kader Gerindra terkait pencapresan.

Menurut dia, kepastian dari Prabowo penting agar bisa segera memulai proses pencalonan.

"Kami berharap Pak Prabowo bisa memberi jawaban kepada kita semua seperti yang kita harapkan, sehingga kita bisa mempersiapkan untuk proses pemenangan beliau," pungkasnya.

Sebagian berita tayang di Tribun Jakarta: PKS Tak Berminat Usung Anies Baswedan Jadi Capres 2024 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan