Seleksi Kepegawaian di KPK
Ada Pelecehan Seksual, Pegawai KPK Tanyakan Tindak Lanjut Ke Komnas Perempuan
Perwakilan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi Komisi Nasional Antikekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) hari ini, Senin
Penulis:
Ilham Rian Pratama
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi Komisi Nasional Antikekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) hari ini, Senin (31/5/2021).
Kedatangan para pegawai KPK ini bermaksud untuk menanyakan tindak lanjut aduan dugaan pelecehan seksual yang dialami dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Beberapa hal yang ditanyakan kepada Komnas Perempuan adalah proses yang dilakukan kepada pihak-pihak terlibat dan KPK sebagai user dianggap belum menindaklanjuti rekomendasi Komnas Perempuan.
Para pegawai juga mendorong adanya pertemuan bilateral antara Komnas Perempuan dan KPK, kemudian dilanjutkan dengan adanya upaya pemulihan untuk korban.
“Padahal dalam rilis dan rekomendasinya, Komnas Perempuan telah mengidentifikasi adanya indikasi pelanggaran hak kebebasan beragama/berkeyakinan, kebebasan berekpresi/berpendapat dan hak bebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan berbasis gender, termasuk pelecehan seksual,” kata Ita Khoriyah, perwakilan pegawai KPK, usai bertemu dengan Komnas Perempuan, lewat keterangan tertulis, Senin (31/5/2021).
Tak terbatas hanya dalam proses alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), para pegawai KPK menyasar perbaikan administrasi di pemerintah dalam proses serupa pada kemudian hari.
Baca juga: Ada Dugaan Pelecehan Seks dan Pelanggaran HAM di Materi Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK
“Komnas Perempuan harus masuk dalam proses administrasi rekruitmen ASN, dan memastikan bahwa memang terjadi gender base violence,” kata Christie Afriani, perwakilan pegawai KPK lainnya menambahkan.
Christie mengatakan pelaporan pegawai KPK ke Komnas Perempuan diharapkan menjadi contoh dan pemicu utuk seluruh perempuan yang mengalami kekerasan seksual.
Ia berharap seluruh perempuan yang mengalami kekerasan seksual bisa bersuara lebih lantang dan berani melapor.