Hari Lahir Pancasila
Kenapa Hari Lahir Pancasila Diperingati Setiap 1 Juni? Berikut Sejarah Lahirnya Pancasila
Kenapa Hari Lahir Pancasila Diperingati Setiap 1 Juni? Berikut Sejarah Lahirnya Pancasila dari mulai tanggal 1 Juni 1945.
Penulis:
Arif Fajar Nasucha
Editor:
Gigih
Kata Mutiara tentang Pancasila dari Ir Soekarno
Banyak cara untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.
Satu di antaranya yakni dengan membagikan kata-kata mutiara atau quotes di media sosial.
Terlebih kata-kata mutiara dari Bapak Proklamator Indonesia, Ir Soekarno tentang Pancasila.
Berikut kata-kata mutiara dari Ir Soekarno terkait Pancasila yang dikutip dari Buku Kumpulan Kata-Kata Mutiara Kesejarahan (2010) yang diterbitkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Direktorat Nilai Sejarah:
1. Ada orang berkata, pada waktu Bung Karno mempropagandakan Pancasila, pada waktu itu ia menggalinya kurang dalam. Tapi saya terus terang katakan. "Saya menggalinya dari empat saf: Saf pra Hindu, saf Hindu, saf Islam, dan saf lmperialis."
2. Bakat persatuan, bakat "Gotong Royong" yang memang telah berurat berakar dalam jiwa Indonesia, ketambahan lagi daya penyatu yang datang dari azas Pancasila.
3. Dengan "Bhinneka Tunggal Ika" dan Pancasila, kita prinsipil dan dengan perbuatan, berjuang terus melawan kolonialisme dan imperialisme di mana saja.
4. I am not a maker of Pancasila. I am not a creator of Pancasila. I merely put into words some feelings existing among people, to which I gave the name of Pancasila.
I dug in the ground of the Indonesian people and I saw in the heart of the Indonesian nation that there were five feelings there .... I formulated what we know to day as Pancasila.
I merely formulated it because these five feelings had already lived for scores of years, even hundreds of years in our innen most hearts.
5. (1) Pancasila, as the sublimation of Indonesia's unity of soul; (2) Pancasila, as the manifestation of the unity the Indonesian nation's and territory; (3) Pancasila, as WELTANSCHAUUNG in the Indonesian nation's way of life, nationallity and internationally.
6. Pancasila kecuali suatu Weltanschauung adalah alat pemersatu, dan siapa tidak mengerti perlunya persatuan dan siapa tidak mengerti bahwa kita hanya dapat merdeka dan berdiri tegak merdeka jikalau kita bersatu, siapa yang tidak mengerti itu, tidak akan mengerti Panca Sila.
7. Saya berjuang sejak tahun 1918 sampai dengan 1945 sekarang ini untuk Weltanschaung. Untuk membentuk Nasionalistis Indonesia, untuk kebangsaan Indonesia, untuk kebangsaan Indonesia yang hidup di dalam peri kemanusiaan, untuk permusyawaratan, untuk socialrecht- vaardigheid, untuk Ketuhanan. Pancasila itulah yang berkobar-kobar di dalam dada saya berpuluh tahun.
8. "Sesuatu" itu kami namakan "Pancasila", ya "Pancasila" atau Lima Sendi Negara kami. Lima Sendi / Dasar tidaklah langsung berpangkal pada Manifesto komunis ataupun Declaration of Independence. Declaration of Independence memang, gagasan-gagasan dan cita-cita itu mungkin sudah ada sejak berabad-abad telah terkandung dalam bangsa kami.
Dan memang tidak mengherankan bahwa paham-paham mengenai kekuatan yang besar dan kejantanan itu telah timbul dalam bangsa kami selama dua ribu tahun peradaban kami dan selama berabad-abad kejayaan bangsa sebelum imperialisme menenggelamkan kami pada suatu saat kelemahan nasional.
Simak berita lain terkait Hari Lahir Pancasila
(Tribunnews.com/Fajar/Yurika)