Prabowo Subianto Jadi Presiden Jika Pilpres Digelar Hari Ini Berdasar Hasil Survei SMRC Mei 2021
Tingkat kesukaan responden terhadap Anies Baswedan sebesar 75 persen dari 83 persen responden yang menyatakan tahu sosok Gubernur DKI Jakarta itu.
Editor:
Choirul Arifin
Selain masuk tiga besar daftar capres dengan elektabilitas tertinggi, Prabowo dan Anies juga menjadi dua tokoh paling dikenal publik.
Sebanyak 98 persen responden menyatakan tahu Prabowo, sedangkan 83 persen menyatakan tahu Anies Baswedan.
"Prabowo dikenal oleh hampir semua pemilih, tapi kurang diikuti sikap suka pemilih. Anies juga sudah dikenal luas oleh pemilih, tapi yang suka Anies lebih rendah," kata Saidiman.
Dari 98 persen yang tahu Prabowo, hanya 78 persen responden yang menyatakan suka pada sosok Menteri Pertahanan tersebut.
Tingkat kesukaan responden terhadap Anies Baswedan sebesar 75 persen dari 83 persen responden yang menyatakan tahu sosok Gubernur DKI Jakarta itu.
Berikutnya, lanjut Saidiman, Sandiaga Uno sudah dikenal luas pemilih (83 persen) dan cenderung lebih disukai pemilih (85 persen).
Sebaliknya, ada nama-nama yang tingkat popularitasnya jauh lebih rendah tapi tingkat kedisukaannya (likeability) jauh lebih tinggi.
Mereka ialah Khofifah Indar Parawansa (tahu 48 persen, suka 81 persen), Tri Rismaharini (54 persen, tahu 65 persen), Ganjar Pranowo (tahu 57 persen, suka 84 persen), dan Ridwan Kamil (tahu 65 persen, suka 85 persen).
"Karena untuk dipilih seorang yang dikenal harus disukai maka untuk sementara yang paling kompetitif untuk dikampanyekan adalah Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Khofifah," kata Saidiman.
Saidiman mengatakan, tingkat kedikenalan mereka potensial menaikkan elektabilitas. Apalagi, tingkat resistensi terhadap mereka relatif lebih kecil dibanding nama-nama lain.
"Nama-nama itu kalau disosialisasikan secara intensif kemungkinan akan mendapat elektabilitas lebih baik daripada nama-nama lain," ujar Saidiman.
Jika memotret tingkat elektabilitas para tokoh tersebut sebagai calon presiden, di mana dari sejumlah simulasi nama Prabowo bertengger di posisi teratas dengan elektabilitas minimal 20 persen, diikuti Ganjar, Anies, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil, SMRC lantas membandingkan pola ini dengan kondisi tahun 2011, atau tiga tahun menjelang Pemilu 2014.
Tanpa adanya inkumben ketika itu, kata Saidiman, tidak ada nama kandidat yang benar-benar dominan elektabilitasnya ketimbang nama-nama lawannya.
"Apakah 2024 pola yang sama akan terjadi seperti 2014? Analisis hubungan "tahu" dan elektabilitas sebagian menjawab pertanyaan tersebut," kata Saidiman.
Survei SMRC sendiri dilakukan dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 21-28 Mei 2021. Survei dilakukan dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).