Minggu, 24 Agustus 2025

3 Aksi Viral BEM UI, Beri Kartu Kuning untuk Jokowi hingga Sebut DPR Dewan Pengkhianat Rakyat

Sejumlah aksi yang dilakukan BEM UI dalam mengkritik pemerintah. Berikan kartu kuning untuk Jokowi hingga sebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Sejumlah mahasiswa BEM UI menyatakan dukungan kepada Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) setelah penahanan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Gedung KPK, Sabtu(24/1/2015). Inila sejumlah aksi yang dilakukan BEM UI dalam mengkritik pemerintah. Berikan kartu kuning untuk Jokowi hingga sebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat. 

2. Sebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat

Berikut pernyataan lengkap Ketua BEM UI, Manik Marganamahendra mengenai Dewan Pengkhianat Rakyat yang tengah viral.
 Ketua BEM UI, Manik Marganamahendra mengenai Dewan Pengkhianat Rakyat yang tengah viral. (Instagram @marganamahendra / @bemui_official)

Aksi lain yang dilakukan BEM UI lewat ketuanya, Manik Marganamahendra adalah menyebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat.

Manik Marganamahendra menyerukan soal mosi tidak percaya kepada DPR.

Hal ini bermula saat ribuan mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019).

Mereka menolak revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Sekitar pukul 17.40 WIB, sejumlah perwakilan dari berbagai universitas akhirnya diperbolehkan masuk ke gedung DPR untuk menyampaikan aspirasi.

Dalam audiensi tersebut, mereka diterima Ketua Badan Legislasi (Baleg) Supratman Andi Atgas dan anggota Komisi III Masinton Pasaribu di ruang Baleg, gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

"Ke mana anggota Komisi III yang lain, kenapa tidak ada di sini? Apakah bapak-bapak sudah mengetahui lembar kesepakatan kami dengan sekjen DPR RI?" tanya Manik Marganamahendra, dikutip dari Kompas.com.

Supratman pun lantas menanyakan lembar kesepakatan apa yang dimaksud Manik.

"Lho, ada lembar kesepakatan dengan Sekjen?" tanyanya.

Setelah mendengar jawaban Supratman yang tak tahu-menahu soal kesepakatan tersebut, para mahasiswa pun kecewa.

Mereka menilai, DPR tidak mendengarkan aspirasi mahasiswa.

"Berarti bapak-bapak tidak mendengarkan apa yang kami suarakan dari kemarin," seru Manik diikuti tepuk tangan para mahasiswa.

Menanggapi hal itu, Masinton menuturkan, langkah mahasiswa menyampaikan aspirasinya ke Sekjen DPR adalah cara yang salah.

Sebab, menurut dia, Kesekjenan DPR tidak mengurusi hal-hal terkait aspirasi mahasiswa.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan