Idul Adha 2021
Tata Cara Shalat Idul Adha di Rumah Berjamaah dengan Keluarga, Lengkap dengan Naskah Khutbah
Berikut Tribunnews.com sajikan panduan tata cara shalat Idul Adha di rumah, bisa sendiri atau berjamaah dengan keluarga.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Idul Adha merupakan peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan.
Dimasa pandemi Covid-19 ini, pemerintah telah mengeluarkan imbauan agar shalat Idul Adha dilakukan di rumah masing-masing, terlebih saat ada kebijakan PPKM.
Bagi wilayah yang tidak menerapkan PPKM pun pelaksanaan secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Berkaitan dengan hal tersebut, berikut Tribunnews.com sajikan panduan tata cara shalat Idul Adha di rumah, bisa sendiri atau berjamaah dengan keluarga, dilansir laman Kemenag.
Baca juga: 6 Amalan Sunnah saat Idul Adha: Mengumandangkan Takbir, Tidak Makan Sebelum Salat, Berkurban
Baca juga: Bacaan Takbiran versi Panjang dan Pendek Idul Adha 2021, Berikut Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan
Salat Id di Rumah
Pelaksanaan shalat Idul Adha di rumah ini sama seperti tata cara shalat Id bila dikerjakan di lapangan atau masjid.
Namun jika jumlah jamaah kurang dari empat orang, maka shalat Idul Adha boleh dilakukan berjamaah tanpa khotbah.
Selain itu, apabila dalam pelaksanaan shalat Id di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khotbah, maka boleh dilakukan tanpa khotbah.
Shalat Idul Adha terdiri atas dua rakat. Setiap rakaat disunahkan mengucapkan takbir. Pada rakaat pertama 7 kali takbir. Sedangkan pada rakaat kedua, 5 kali takbir.
Baca juga: Adab Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban sesuai Sunnah, Hadap ke Kiblat dan Baca Doa Berikut
Berikut ini tata cara shalat Idul Adha.
1. Niat salat;
"Ushalli sunnatan li 'Idil Adha rak'ataini lillahi ta'ala,"
Artinya: Aku berniat salat Idul Adha dua rakaat karena Allah ta'ala.
2. Takbiratul Ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan;
3. Membaca Doa Iftitah;
4. Membaca Takbir sebanyak 7x pada rakaat pertama;
Kemudian di sela-sela setiap takbir membaca secara pelan (sirr):
"Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar"
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar
5. Membaca Surat al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal;
6. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dan berdiri lagi;
7. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, membaca takbir sebanyak 5x seraya mengangkat tangan, di antara setiap takbir itu membaca secara pelan (sirr);
"Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar," seperti pada rakaat pertama.
Kemudian membaca Surat al-Fatihah dan surat pendek yang dihafal.
8. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, tahiyyat dan diakhiri salam;
9. Selesai salam, kemudian disunnahkan khutbah Idul Adha.
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan agar Bisa Berkurban saat Idul Adha Tiap Tahun
Baca juga: Idul Adha - Hukum Menjual Kulit Hewan Kurban, Bolehkah Dilakukan?
Khutbah Idul Adha
Kementerian Agama mengajak umat Islam, utamanya yang berada di Zona PPKM Darurat, serta zona merah dan oranye untuk Takbiran dan shalat Idul Adha di rumah bersama keluarga inti.
Bersamaan itu, berikut disajikan naskah singkat khutbah Idul Adha 1442 H bagi keluarga yang menggelar shalat Idul Adha di rumah dari Kemenag.
Khutbah Idul adha: Bersabar dan Ikhtiar Lahir-Batin di Masa Pandemi Covid-19
Khutbah Pertama
Allaahu Akbar (x9) walillaahil-hamdu.
Alhamdullilahi nahmaduhu wa nastaii’nuhu wa nastaghfiruhu wa nauu’dzubillahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi`aati a’maalinaa man yahdillahu falaa mudhillalahu, wa man yudhlil falaa
haadiyalahuu.
Asyhadu an laaillaaha illallahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahumma shalli wasallim ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin haadzaar-rasuulil-kariimi wa ‘alaa aalihi wa ashaabihi. Ammaa ba’d Fayaa ‘ibaadallah, uushiikum wanafsii bitaqwallaahi faqad faazal-muttaquun.
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd.
Jama’ah Iduladha yang berbahagia. Marilah bersama kita meningkatkan iman dan taqwa kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebaik-baiknya, dengan kita menjalankan semua perintah
Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Semoga Allah memberikan petunjuk agar kita bisa berada di jalan yang lurus dan Allah memberikan kekuatan, kesabaran kepada kita semua dalam menjalani ujian di masa pandemi
Covid-19 ini.
Keluargaku semua yang berbahagia.
Hari ini kita semua merayakan lebaran Iduladha dengan penuh keterbatasan. Di saat wabah masih ada di sekitar kita, kita melaksanakan Sholat Ied di dalam rumah sendiri. Namun demikian, ini tidak mengurangi rasa syukur karena Allah masih memberikan kesehatan kepada seluruh anggota keluarga kita dengan nikmat kesehatan dan umur panjang. Dengan bersyukur, seraya mengucapkan Alhamdulillah, kita berharap Allah terus menambah nikmat kita bersama, sebagaimana firman-Nya dalam surat Ibrahim ayat 7:
(La in syakartum la aziidan-nakum wa la in kafartum inna 'adzaabii lasyadiid)
Artinya: “Jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan
jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahil-hamd.
Jama’ah keluargaku yang dirahmati Allah.
Wabah Covid-19 masih ada di muka bumi, termasuk kampung halaman kita. Wabah ini adalah ujian dari Allah. Untuk itu, kita harus terus bersabar, tidak boleh putus asa dan menyerah. Usaha dan ikhtiyar harus terus dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan sebaik-baiknya. Amalan ibadah juga terus kita tingkatkan, misalnya salat, meski sementara waktu dilakukan di rumah, puasa, dan ibadah lainnya. Juga tidak kalah penting adalah berbagi kebaikan pada semua orang, saling menolong dengan saudara, dan tetangga kita. Jikalau ada tetangga kita yang kebetulan saat ini terpapar Covid-19, mari kita ulurkan tangan untuk membantu dan menolong mereka, bukan malah dikucilkan. Harta yang saat ini kita miliki sesungguhnya harus kita bersihkan dengan cara kita bersedekah kepada sesama yang membutuhkan.
Keluargaku, inilah bukti nyata kita berpasrah pada Allah dan meminta pertolongan pada Allah
semata, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Fatihah: 5
(Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin)
Artinya: “Hanya kepada-Mu, kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.”
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar wa lillaahil-hamd.
Keluargaku yang saya cintai.
Ikhtiyar lahir harus terus dilakukan, menjaga kesehatan, mematuhi aturan pemerintah dengan melaksanakan prokes dan disiplin 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Upaya ini mari kita sempurnakan dengan tawakkal dan berdoa kepada Allah sang Maha Kholiq, kepada Allah sang Maha Rahman dan Rahim.
Jangan pernah merasa bosan, lelah dalam berdoa. Sebab, dengan do’a, kita berharap Allah memberikan keselamatan pada anggota keluarga kita, tetangga kita, negara tercinta kita bahkan
seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini, keselamtan dunia dan keselamatan akhirat.
(Rabbanaa aatinaa fid-dunyaaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar)
Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami di dunia ini akan kebaikan dan begitu pula
di akhirat akan kebaikan. Dan lindungilah kami dari adzab neraka.”
Demikianlah khutbah singkat ini saya sampaikan, semoga Allah Swt selalu membimbing anggota
keluarga kita pada jalan yang diridai-Nya, Allah jaga kita semua dari wabah ini. Aamiin.
(Baarakallaahu lii wa lakum fil qur'anil ‘azhiim. Aquulu qawli haadza fastaghfirullaahal ‘azhiim.
Innahuu huwal ghafuurur-rahiim)
Khutbah Kedua
Allaahu Akbar Allaahu Akbar kabiiraa, wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataan wa ashiilaa. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.
Alhamdulillaahi amaranaa an-nushliha ma'iisyatanaa linailir-ridla was-sa'aadah, wa naquuma
bil-waajibaati fi 'ibaadatihi wa taqwaahu. Wa asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Sayyidanaa Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluhuu. Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa ashaabihi wa sallim tasliimaan katsiiraa. Ammaa ba’d
Fayaa ayyuhaan-naas, ittaqullaaha haqqa tuqaatihii walaa tamuutunna illaa wa antum
muslimuun. Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali Sayyidinaa Muhammad, wardla ‘annaa ma’aahum birahmatika yaa arhamar-raahimiin.
Allahummaghfir lil-mukminiina wal mukminaati, wal muslimiina wal muslimaati, al-ahyaa`i minhum wal amwaati, innaka samii’un qariibun mujiibud-da’awaat. Allahummadfa’ annalbalaa`a wal waabaa`a waz-zalaazila wal-mihana wasuu`al fitnati, maa zhahara minhaa wa maa bathana, ‘an baladinaa Indonesia khaasshatan wa saa`iril-buldaanil muslimiina ‘aammatan, yaa Rabbal ‘aalamiin.
Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa lanakuunanna minal-khaasiriina. Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan, wa fill aakhirati hasanatan, waqinaa ‘adzaaban-naar. 'Ibaadallaah, innallaaha ya`muru bil ’adIi wal ihsaani, wa iitaa`i dzil-qurbaa wa yanhaa ‘anilfahsyaa`i wal-munkari wal-baghyi, yai’zhukum la’allakum tadzakkaruun. Wadzkurullaahal ‘adziima yadzkurkum, wasykuruuhu ‘alaa ni’amihi yazidkum, wa ladzikrullaahi akbar.
Naskah Khutbah Idul Adha Bisa di Download disini
(Tribunnews.com/Tio)