Virus Corona
Kemendikbud Diharapkan Punya Program Jangka Pendek untuk Jawab Persoalan di Masa Pandemi
Menurutnya adanya dorongan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama ini bermasalah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Fahriza Marta Tanjung mengatakan pihaknya berharap agar Kemendikbud mempunyai program jangka pendek untuk menjawab persoalan-persoalan pembelajaran di masa pandemi.
Hal tersebut disampaikannya dalam Konferensi Pers: Pembukaan Sekolah Tatap Muka di Masa PPKM yang disarkan di kanal Youtube Lapor Covid-19 pada Minggu (1/8/2021).
"Jadi sekali lagi kami berharap bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa lebih peduli. Punya program jangka pendek untuk menjawab persoalan-persoalan apalagi angka lonjakan kasus covid-19 sedang tinggi-tingginya seperti pada saat ini saya kira ini menjadi perhatian serius dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata dia.
Menurutnya adanya dorongan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama ini bermasalah.
Baca juga: Jokowi Terbitkan Perpres Baru Kemendikbudristek, Staf Ahli Nadiem Bertambah
Untuk itu ia mengatakan seharusnya ada perbaikan di pelaksanaan PJJ mulai dari persoalan kurikulum, model pembelajarannya, ketersediaan gawai di sekolah, dan peran orang tua.
"Kita ingin melihat ada upaya yang dilakukan pemerintah khususnya Kemdikbud pada saat PPKM saat ini."
Ia menyoroti di awal pelaksanaan PJJ pemerintah sempat mengklaim bantuan kuota internet itu berhasil dan memberikan solusi bagi PJJ.
Kemudian pemerintah, kata dia, juga pernah mengklaim bahwa program belajar dari rumah lewat TVRI juga memberikan kontribusi positif bagi pelaksanaan PJJ.
"Tetapi kenapa ini tidak dilanjutkan. Atau sekarang kalau sekarang dilaksanakan tiga jam per hari, mungkin durasinya bisa diperpanjang jadi 6 jam atau 12 jam kalau memang kita serius memperbaiki persoalan yang timbul dalam PJJ," kata dia.