Rabu, 27 Agustus 2025

HUT Kemerdekaan RI

Mengenal Baju Adat Baduy Banten yang Dikenakan Jokowi saat Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR

Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari suku Baduy saat menghadiri Sidang Tahunan MPR, Senin (16/8/2021).

Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2021, Senin (16/8/2021). 

Baju inilah yang dikenakan Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan pada Senin (16/8/2021).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2021, Senin (16/8/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2021, Senin (16/8/2021). (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Baju yang dikenakan Presiden Jokowi berwarna hitam, lengkap dengan topi serta tas koja.

Baju tersebut merupakan Baju Adat Suku Baduy Luar, dikenakan oleh masyarakat Baduy yang telah tercampur budaya dari luar.

Baju ini berlengan panjang dengan cara pakai hanya disangsangkan atau hanya dilekatkan pada tubuh.

Pakaian atau baju adat ini menjadi ciri khas masyarakat karena warna dan desainnya yang sederhana.

Mengutip laman Indonesia Kaya, ada dua warna pakaian dalam baju adat masyarakat Baduy, yakni putih dan hitam.

Baca juga: Bamsoet Bicara Vaksinasi Ideologi di Sidang Tahunan MPR 2021

Warna putih biasanya dikenakan oleh masyarakat Baduy Dalam yang belum terpengaruh budaya luar.

Suku Baduy Dalam sendiri merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya.

Warna putih pada baju diartikan dengan kehidupan mereka yang suci dan tidak terpengaruh budaya luar.

Sedangkan untuk baju warna hitam, biasanya dikenakan oleh masyarakat Baduy Luar, yang sudah terpengaruh budaya luar.

Pada bagian bawah atau celana, Suku Baduy hanya menggunakan kain biru kehitaman yang dililitkan pada bagian pinggang.

Celana ini diikat dengan selembar kain yang berfungsi sebagai ikat pinggang, sedangkan di bagian atas, kain ikat kepala digunakan sebagai penutup.

Pakaian adat Suku Baduy di Provinsi Banten.
Pakaian adat Suku Baduy di Provinsi Banten. (indonesiakaya.com)

Baca juga: Live Streaming Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Sidang Tahunan MPR

Pada ikat kepala, juga ada perbedaan warna, yakni putih dan biru tua.

Warna putih diperuntukkan bagi Suku Baduy Dalam sedangkan biru tua bercorak batik menjadi ikat kepala yang digunakan Suku Baduy Luar.

Suku Baduy juga memiliki tas tersendiri yang disebut dengan tas koja, tas yang tak terpisahkan dari Suku Baduy.

Tas ini terbuat dari kulit pohon terep dan tas ini berfungsi sebagai tempat menyimpan perlengkapan yang dibutuhkan oleh suku Baduy.

Iwan, salah seorang warga Suku Baduy Luar. Bersama anak dan kawannya satu kampung di Kampung Kampung Cisadane, Provinsi Banten, kerap menyambangi Ibu Kota untuk berjualan madu khas Suku Baduy.
Iwan, salah seorang warga Suku Baduy Luar. Bersama anak dan kawannya satu kampung di Kampung Kampung Cisadane, Provinsi Banten, kerap menyambangi Ibu Kota untuk berjualan madu khas Suku Baduy. (TRIBUNNEWS.COM)

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan