Reaksi Ketua Umum PAN Soal Rendahnya Elektabilitas Partai di Lembaga Survei
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi santai perihal elektabilitas partai yang menurut lembaga survei selalu rendah.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi santai perihal elektabilitas partainya yang menurut lembaga survei selalu rendah.
Menurut dia, realitanya PAN memeroleh suara yang tidak sedikit.
"Kita biasa saja karena mulai dari ada survei, ada pemilu, selalu begitu, karena itu masyarakat hingga kader PAN sudah memahami kalau PAN di survei kecil, itu belum tentu yang sebenarnya," tutur Bang Zul, sapaannya saat wawancara khusus dengan Tribun, Rabu (18/8/2021).
Bang Zul mengaku sudah berkali-kali menyampaikan pertanyaan kepada lembaga survei, namun ia enggan membahas lebih lanjut.
"Pernah dulu tinggal sebulan lagi menuju Pemilu, itu kita 1,8 persen hasilnya di lembaga survei, tapi hasilnya (realitanya) 7 persen. Waktu itu satu lembaga survei yang mendekati yaitu 4 persen, yang lain rata-rata 1,8 persen," tuturnya.
Baca juga: Cyrus Network Nilai Survei KedaiKopi soal Kejaksaan Agung Ajaib, Ini Indikatornya
Ia bercerita pernah bertanya langsung dengan lembaga survei Saiful Mujani bahwa kemungkinan ada margin of error yang masih masuk akal.
"Jadi ya wallahu a'lam, tapi ada juga beberapa lembaga survei yang betul-betul secara fair, adil, nampaknya hasilnya mendekati. Yang lain 1,8 tapi dia hasilnya 4,8 persen," ucapnya.
Sebelumnya, Indonesia Politik Opinion (IPO) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik.
Hasil survei menunjukkan adanya pergerakan elektabilitas parpol kelas menengah.
Pergeseran posisi paling terlihat yakni turunnya elektabilitas PKS di mana pada posisi bulan April berada di urutan ke-5 (5,3 persen) lalu turun ke posisi 8 (4,9 persen) pada hasil survei terbaru.
Survei ini dilakukan pada periode 2 - 10 Agustus 2021 dengan melibatkan 1.200 responden.
Adapun pengambilan sampel memakai metode multistage random sampling, dengan sampling error 2,5 persen dan tingkat akurasi data 97 persen.
Baca juga: Survei Charta Politika 62,4% Publik Puas Kinerja Jokowi-Maruf, Anggota DPR: Bisa Jadi Vitamin
"PAN, saya kira selama periode April - Agustus, termasuk partai yang tidak banyak bicara, berbeda dengan PKS yang banyak melakukan argumentasi cukup banyak, tapi faktanya justru PKS menurun," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah dalam diskusi daring Polemik Trijaya, Sabtu (14/8/2021).
Dedi mengatakan kondisi PKS sangat mungkin dipengaruhi lahirnya Partai Gelora, di mana Partai Gelora sendiri dalam temuan IPO mendapat respon elektabilitas 0,7 persen.
Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) alami peningkatan signifikan hingga 2 kali lipat, dari posisi bulan April 2021 PAN di angka 2.2 persen meningkat ke 5.8 persen pada Agustus.
Meski alami perpecahan dengan hadirnya Partai Ummat, namun kepemimpinan Zulkifli Hasan dinilai masih piawai membangun soliditas di internal PAN.
"Meskipun mengalami perpecahan dengan hadirnya partai Ummat, tetapi Zulhas berhasil membuktikan kepiawaiannya menjaga soliditas PAN, bahkan berhasil mengungguli PKS, ini temuan menarik sekaligus pesan untuk PKS agar lebih waspada," terang Dedi.