Selasa, 26 Agustus 2025

Zulkifli Hasan Sebut Membesarkan PAN Lebih Penting Dibanding Namanya Maju pada Pilpres 2024

Meyakini PAN akan dibutuhkan di masa mendatang karena kata dia merujuk pada filosofi Partai yang terbuka, tidak berpihak, berada di tengah-tengah dan

Editor: Johnson Simanjuntak
tangkap layar/ tribunnnews.com
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan tanggapan terkait dengan ketertarikan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Zulhas sapaan akrabnya mengatakan, yang saat ini menjadi fokus dirinya adalah bukan untuk memikirkan keterlibatannya dalam Pilpres tersebut, melainkan hanya untuk membesarkan eksistensi PAN ke depan.

Sebab dirinya meyakini, andil dari Partai berlogo Matahari Putih ini akan dibutuhkan sebagai kontrol oleh pemerintahan Indonesia mendatang.

"Saya merasa paling penting itu, membesarkan PAN, ini karena PAN ini dibutuhkan oleh merah putih (Indonesia), saya yakin betul PAN ini diperlukan dibutuhkan," ucap Zulhas dalam acara Bincang Khusus bersama Tribun Network secara daring, Rabu (18/8/2021).

Meyakini PAN akan dibutuhkan di masa mendatang karena kata dia merujuk pada filosofi Partai yang terbuka, tidak berpihak, berada di tengah-tengah dan tidak sektarian.

"Karena kita ini (PAN) ada di tengah, terbuka, Islam yang menggembirakan, dan tidak sektarian, siapa saja pandangan-pandangannya, dan ini dibutuhkan oleh republik, dibutuhkan untuk merah putih," tutur Zulhas.

Baca juga: Reaksi Ketua Umum PAN Soal Rendahnya Elektabilitas Partai di Lembaga Survei

Atas dasar itu mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2014-2019 tersebut mengatakan, kalau upaya untuk membesarkan PAN dinilai lebih penting dibanding dirinya maju pada Pilpres mendatang.

"Jadi PAN lebih penting eksistensi kebesarannya ketimbang Zulkifli Hasan maju Capres atau Cawapres serahkan takdir saja lah," ungkapnya.

Tak hanya itu, sebelumnya, Zulhas juga memberikan tanggapan terkait maraknya pemasangan baliho yang dilakukan beberapa Partai Politik di Indonesia belakangan ini seraya dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024 mendatang.

Menyikapi hal itu, dia menegaskan kalau partai yang dipimpinnya enggan untuk melakukan upaya serupa.

Alasan mendasarnya, karena kata dia, untuk mencapai kontestasi Pemilu tersebut masih ada waktu yang cukup lama. Terlebih saat ini Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.

"Pilpres kan masih 3 tahun lagi, sementara kita ini (Indonesia) masih pandemi, tentu kami ada beberapa (upaya) kami lihat tentu tujuannya bukan untuk kepentingan PAN saja," kata Zulhas dalam agenda Bincang Khusus secara virtual dengan Tribun Network, Rabu (18/8/2021).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, yang saat ini menjadi fokus PAN yakni memberikan penanganan atau membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Sebab kata Zulhas, tidak sedikit masyarakat di Indonesia yang mendapatkan dampak langsung dari penyebaran pandemi ini.

Terlebih kata dia, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan bahkan kehilangan orang terdekat.

"Karena sumber kami terbatas kami fokus dulu membantu itu, jadi kami gak pasang baliho, macem-macem itu enggaklah, membantu saja kami fokuskan," tuturnya.

Kendati begitu bukan berarti PAN kata Zulhas tidak memiliki kader yang akan dijadikan bakal calon dalam kontestasi Pemilu atau bahkan Pilpres 2024 mendatang.

Kata dia, pembahasan terkait hal tersebut terus dilakukan, akan tetapi terbatas di dalam internal PAN. 

Sebab kata Zulhas, kubu dari PAN masih harus memilah bakal calon pemimpin yang dinilai memiliki empati, memiliki konsep dan gagasan untuk Indonesia Maju dan bukan sekedar untuk mencari jabatan.

"Tapi secara terbatas kami diskusikan, bagaimana yang ini, bagaimana si a, b, c, kami kupas background nya, trackrecordnya selama ini bagaimana, begitu ditarget, nanti yang mana yang the best choice yang akan terbaik untuk NKRI kita, jadi kita lakukan begitu," ucapnya.

"Kita lihat, lirik, cari karena kita butuh juga pemimpin yang punya (jiwa) merah putih, pemimpin yang punya empati, yang punya hati, bukan hanya sekedar cari jabatan," sambung Zulhas.

Hanya saja kata Mantan Menteri Kehutanan itu waktu untuk melakukan pembahasan tersebut masih terbilang lama, karena penyelenggaraannya baru 2024 mendatang.

Terpenting kata dia, untuk saat ini bagaimana upaya pihaknya dalam berperan menangani pandemi Covid-19 yang angka penularannya masih terbilang tinggi.

"Hanya kan ini masih jauh, masih 3 tahun lagi, oleh karena itu kami fokus dulu sekuat tenaga membantu karena kan dimana-mana Covid-19," tukasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan