Selasa, 9 September 2025

Konflik di Afghanistan

Bertemu Taliban di Doha, Menlu Retno Marsudi Sampaikan Tiga Pesan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan tujuannya melakukan kunjungan singkat ke Doha, Qatar pada 26 Agustus 2021 lalu.

Editor: Adi Suhendi
Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

Wawan menjelaskan, hal itu dilakukan dalam upaya memperkuat diplomasi di seluruh elemen guna mengantisipasi potensi perang yang melebar hingga ke Indonesia.

Tak hanya Taliban, Wawan mengatakan BIN juga telah masuk ke kelompok-kelompok perlawanan lainnya.

Hal itu disampaikan Wawan dalam diskusi bertajuk Tantangan Taliban: “Mampukan Membentuk Pemerintahan Yang Efektif yang disiarkan kanal YouTube Gelora Tv, Rabu (2/9/2021).

"Kita menyusup ke seluruh kelompok-kelompok perlawanan, termasuk ke dalam Taliban sendiri," kata Wawan.

Baca juga: Afghanistan: Cerita orang-orang yang gagal melarikan diri dari Taliban

Meski Wawan tak merinci kelompok mana saja yang juga disusupi BIN, pihaknya memastikan jika hal itu dilakukan mencegah perang merembet hingga ke Indonesia.

Terlebih, Wawan menyadari betul jika tak sedikit masyarakat Indonesia yang terpancing saat melihat situasi kondisi Timur Tengah yang bergejolak.

"Kita terus usahakan supaya mereka tetap menjaga komitmen, supaya tidak sedikit-sedikit melepaskan emosi untuk meledakkan bom, termasuk bom bunuh diri," ucap Wawan.

Baca juga: Pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzada Bakal Jadi Otoritas Tertinggi Afghanistan, Ini Profilnya

Ia juga menyatakan, BIN berupaya memastikan kelompok perlawanan itu tetap pada komitmennya untuk menjaga perdamaian.

"Kita bergerak menyusupkan teman-teman kita kepada kubu lawan-lawan itu di berbagai negara. Untuk apa? Untuk bareng-bareng menjaga (perdamaian,red)," jelasnya.

Butuh Pengakuan

Wawan Purwanto juga menyebut, saat ini Taliban membutuhkan pengakuan dunia internasional setelah berhasil menguasai Afghanistan.

Menurut Wawan, tanpa pengakuan itu, masa depan Afghanistan tidak baik serta hanya berada dalam lingkaran di dalam negeri sendiri.

Bila tak ada pengakuan, tak menutup kemungkinan pemerintahan Afghanistan akan kembali runtuh.

"Taliban sendiri butuh pengakuan internasional, dia takkan bisa apa-apa kalau tak ada trust internasional. Kalau seperti ini terus, tinggal tunggu waktu akan jatuh lagi," kata Wawan.

Baca juga: Taliban Tunjuk Sejumlah Pejabat Sementara karena Kebutuhan Mendesak di Afghanistan

Wawan menjelaskan, saat mendapat kepercayaan dunia internasional, Taliban bisa memulai penataan Afghanistan.

Hal utama, terkait masalah ekonomi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan