Jumat, 29 Agustus 2025

Bursa Capres

Arus Survei Indonesia: Sandiaga Uno Masuk Jajaran Tokoh yang Dijagokan Jadi Capres 2024

Sandiaga Salahuddin Uno kembali menjadi salah satu tokoh yang dijagokan dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.

Istimewa
Salah satu lembaga survei yakni Index Indonesia menyampaikan hasil survei nama-nama potensial dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan (Pamasuka). Dalam surveinya, terkait elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) 2024 terdapat lima nama yang cukup populer menurut masyarakat Pamasuka. Index Indonesia menyampaikan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menempati posisi pertama. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno kembali menjadi salah satu tokoh yang dijagokan dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.

Dalam pemaparan hasil survei oleh Arus Survei Indonesia bertema Evaluasi Publik Terhadap Penanganan Pandemi dan Peta Elektoral 2024 secara virtual, baru-baru ini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi teratas terkait menteri yang dipilih jika pemilihan Presiden dilakukan hari ini.

Sementara posisi kedua ditempati Menparekraf Sandiaga Uno.

Pertanyaan yang diajukan dalam survei ini adalah 'jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, dari nama-nama Kabinet Indonesia Maju siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih'.

"Prabowo tetap menempati urutan nomor satu karena kalau bicara yang maju dulu, Sandi juga pernah maju, di antara responden yang kami pilih secara random itu pasti ada pemilih Prabowo dan Sandiaga Uno," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rifan dalam keterangannya.

Baca juga: Survei Elektabilitas Cawapres di Pamasuka, Sandiaga Uno Urutan Teratas, AHY Nomor Dua 

Tingkat keterpilihan menteri tersebut yakni, Prabowo Subianto di angka 15,7 persen, Sandiaga Uno 10,5 persen, Tri Rismaharini 7,1 persen, Tito Karnavian 6,8 persen, Sri Mulyani Indarwati 6,3 persen, Erick Thohir 4,4 persen dan Airlangga Hartarto 3,8 persen.

Kemudian, Mahfud MD 2,5 persen, Luhut Binsar Pandjaitan 2,2 persen, Basuki Hadimuliono 1,0 persen, Yaqut Cholil Qoumas 0,6 persen, Retno Marsudi, 0,3 persen dan Syahrul Yasin Limpo 0,1 persen.

Sementara sederet nama menteri kabinet Jokowi lainnya mendapat angka 0 persen.

Survei ini dilakukan secara nasional di 34 provinsi di Indonesia dengan metode penarikan sampel adalah multistage random sampling. Jumlah responden yakni 1200 dengan margin of error +/ - 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Elektabilitas Partai

ASI juga merilis hasil survei teranyar soal elektabilitas partai politik dominan senada dengan perolehan hasil Pemilu 2019, sementara partai politik menengah terjadi pergeseran elektabilitas.

Dalam survei yang dirilis Rabu (8/9/2021) PDI Perjuangan masih bertahan di urutan teratas dengan elektabilitas 18,4 persen, Partai Gerindra 11,1 persen, pada posisi ketiga ada Partai Golkar 10.5 persen.

"Perolehan ini nyaris mirip dengan Pemilu 2019, ada indikasi belum ada perubahan signifikan pemilih, tiga besar ini cukup kuat," kata Direktur Eksekutif ASI Ali Rif'an dalam paparannya, Rabu (8/9/2021).

Sementara itu, Ali mengatakan pada kelas menengah terjadi dinamika mencolok, terutama peningkatan popularitas Partai Demokrat dan PAN.

Keduanya, dikatakan Ali, dianggap miliki perubahan signifikan, hal ini menurut Ali disebabkan posisi politik yang berada di kelompok oposisi pemerintah.

"Kelas menengah lebih agresif, Nasdem 8,5 persen, Demokrat 8,2 persen, PKB 7,9 persen, dan ini paling menonjol, PAN secara mengejutkan memperoleh 6,1 persen. Ini capaian bagus, karena selama ini Demokrat meningkat karena adanya keriuhan di media, PAN cukup senyap tetapi mampu kalahkan PKS yang hanya raih 5,9 persen" lanjut Ali.

Menanggapi hasil survei tersebut, analis komunikasi politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai PAN memiliki momentum popularitas sejauh ini, salah satunya saat berseteru dengan Amien Rais.

"Popularitas PAN tidak mengejutkan sebenarnya, ada alasan terbuka untuk itu, yaitu pasca mundurnya Amien Rais memang ada geliat baru di PAN, Amien yang keras tidak lagi relevan dengan iklim politik PAN, sehingga ketika ia memilih keluar, simpatisan PAN justru kembali loyal pada kepemimpinan Zulkifli Hasan, inilah satu sebab PAN melejit, termasuk Zulhas" katanya di Jakarta.

Dedi menambahkan, indikasi perubahan popularitas dan elektabilitas PAN terlihat dari stagnansi simpati pada Partai Ummat besutan Amien Rais, ia memilai Amien semakin sulit mengekspresikan pengaruh jika tidak berada di PAN.

"Karakter pemilih PAN sejauh ini adalah kelompok moderat, tidak menyenangi kegaduhan, dan pembawaan Zulhas yang tenang, mampu menyingkirkan ego personal, Amien sendiri kesulitan membawa Ummat untuk berkembang. Jika tidak moderat sebagaimana saat ia berada di PAN dulu, Ummat sulit dapatkan tempat" terang Dedi.

Selain survei yang dilakukan Arus Survei Indonesia, terdapat sejumlah lembaga survei yang ikut merilis temuan mereka, dalam waktu yang hampir bersamaan. 

Berikut kami rangkumkan hasil temuan dari sejumlah lembaga survei tersebut:

Survei Index Indonesia: Simulasi Paslon Anies-AHY Tertinggi, Disusul Prabowo-Muhaimin

Index Indonesia melakukan survei terkait elektabilitas pasangan calon Presiden dan calon wakil Presiden di wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan (Pamasuka).

Adapun Index Indonesia melakukan simulasi pasangan capres-cawapres yang kemungkinan berpasangan pada Pilpres 2024, mendatang.

Dari hasil survei, Index mencoba memasangkan Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo dengan Amran Sulaiman.

Hasil survei menunjukan, jika pasangan Anies-AHY unggul atas pasangan lainnya.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Index Indonesia Agung Prihatna dalam hasil survei Mengukur Kekuatan Nama-nama Potensial Pilpres 2024 di Pamasuka melalui virtual, Jumat (10/9/2021).

Survei Index Indonesia: Suara Anies dan Ganjar Bakal Naik Jika Dipasangkan dengan Amran Sulaiman
Survei Index Indonesia: Suara Anies dan Ganjar Bakal Naik Jika Dipasangkan dengan Amran Sulaiman (screenshot)

Baca juga: Survei Index Indonesia: Suara Anies dan Ganjar Bakal Naik Jika Dipasangkan dengan Amran Sulaiman 

"Elektabilitas Anies-AHY dengan 33,5 persen, Prabowo-Muhaimin dengan 32,2 persen dan Ganjar-Amran dengan 23,8 persen," kata Agung.

Lalu, pasangan lainnya yang coba disimulasikan yakni Puan Maharani-Airlangga Hartarto dengan 4,7 persen dan sebanyak 0,4 persen menyatakan rahasia serta 5,4 persen betul menentukan pilihan.

Agung menjelaskan, bahwa munculnya nama Amran Sulaiman dalam bursa cawapres ini dikarenakan bagian dari repersentasi tokoh Indonesia Timur.

Sebagai informasi, Survei Index Indonesia dilakukan pada 22 - 31 Agustus 2021 dengan 1.000 resonden berusian di atas 17 tahun yang dipilih secara random. 

Teknik ini diklaim mengandung margin of error 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Wilayah Pamasuka dengan populasi 30 juta pemilih dianggap daerah potensial yang dapat mengubah percaturan politik Pilpres Indonesia.

Survei SPIN: Prabowo Kembali Juara Kalahkan Anies dan Ganjar

Lembaga survei dari Survei & Polling Indonesia (SPIN) melakukan pemetaan terhadap potensi Pilpres 2024 mendatang. 

Dari hasil survei yang mereka lakukan, nama Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia menempati peringkat tertinggi.

Hal ini disampaikan oleh direktur SPIN, Igor Dirgantara dalam rilis Temuan Survei Nasional Elektabilitas Tokoh Pemilu 2024 secara virtual, Rabu (8/9/2021).

Ia mengatakan bahwa nama Prabowo Subianto lebih unggul dibanding tokoh-tokoh yang diprakirakan bakal maju dalam kontestasi Pilpres 2024 nanti.

"Prabowo Subianto kembali juara dengan perolehan elektabilitas sebesar 21,9 persen, disusul berturut-turut oleh Anies Baswedan 16,1 persen, Ganjar Pranowo 15,6 persen, AHY 8,7 persen," kata Igor.

Selain melihat tingkat elektabilitas, sisi popularitas nama-nama tokoh yang kemungkinan bakal maju dalam Pilpres 2024 pun, sosok Prabowo juga lebih banyak disukai oleh masyarakat Indonesia.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOM, Dokumentasi @DKIJakarta/INSTAGRAM, Pemprov Jateng)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOM, Dokumentasi @DKIJakarta/INSTAGRAM, Pemprov Jateng) (Kompas TV)

"Prabowo Subianto masih memiliki tingkat kesukaan yang paling tinggi dibanding calon lainnya. Ada sebesar 76,6 persen responden yang suka," ujarnya.

Baca juga: Bila Prabowo Maju Capres 2024, Pendampingnya Diharap dari Kalangan Muda yang Bisa Gerak Cepat

Igor menilai, hal ini bisa jadi hal ini terjadi karena ada peristiwa yang diketahui publik terkait aktivitas-aktivitas publiknya yan tersebar luas dan sangat mudah diakses oleh publik. 

Oleh karena itu tidak mengherankan bila Elektabilitas Prabowo Subianto berada diposisi puncak dengan perolehan sebesar 21,9 persen.

"Publik melihat tindakan dan sikap Prabowo yang konsisten terhadap isu-isu yang diangkatnya pada saat kampanye sebelum menjadi menteri pertahanan sekarang," terangnya.

Di samping, Igor juga menyebut bahwa apa yang dikawatirkan oleh Prabowo pada saat kampanye pilpres yang lalu, satu demi satu terbukti saat ini. 

Disamping itu faktor usia dianggap oleh publik bukanlah halangan seseorang untuk ikut berkompetisi di pemilihan umum 2024.

Diketahui, Survei SPIN ini digelar pada 7-21 Agustus 2021. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 1670 dengan kategori usia di atas 17 tahun.

Teknik yang digunakan dalam sirvei ini yakni Multistage Random Sampling dengan Margin of Error kurang lebih 2,4 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Survei CISA: AHY dan Partai Demokrat Berada di Peringkat Kedua

Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) kembali meluncurkan hasil surveinya yang bertajuk "Pandemi: Persepsi Publik dan Tren Politik Terkini".

Hasil survei tersebut merupakan review termin ketiga survei berkala yang telah dilakukan sebelumnya pada bulan Mei 2021.

Mengenai tren politik terkini terkait elektabilitas tokoh dan parpol menuju pemilu tahun 2024 terproyeksikan jika pilpres dan pileg dilakukan hari ini.

“Terdapat 16,92 persen responden memilih Ganjar Pranowo yang membuatnya unggul dari semua kandidat setelah pada periode survei CISA sebelumnya didominasi oleh Anies Baswedan yang harus puas berada di posisi ketiga dan mendapatkan 16,75 persen," kata Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA, melalui siaran tertulis yang diterima, Minggu (5/9/2021).

"Posisi kedua masih dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terus menunjukkan konsistensi kenaikan elektabilitasnya dengan meraup 16,83 persen,” ujar Herry.

Menariknya, Airlangga Hartarto justru menunjukkan peningkatan signifikan terhadap elektabilitasnya, sedangkan Prabowo Subianto mengalami penurunan.

Baca juga: Dianggap Dekat dengan Kades, GPN Dukung Ganjar Jadi Presiden Tahun 2024-2029

“Prabowo Subianto justru menunjukkan penurunan elektabilitas dari bulan Mei 2021 dan hanya mendapatkan 10,08 persen."

Airlangga Hartarto menunjukkan peningkatan signifikan dan meraih 7,58 persen, disusul Ridwan Kamil 5,92 persen, Sandiaga Uno 5,08 persen, Muhaimin Iskandar 5 persen, Puan Maharani 3,67 persen, serta yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab sebanyak 12,17 persen,” kata Herry.

Di sisi lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini mendominasi peta elektoral parpol di Indonesia.

“PDI-Perjuangan justru menunjukkan kenaikan elektabilitas sejak survei sebelumnya dan mendapatkan 24,58 persen."

"Kenaikan elektabilitas juga membuat Partai Demokrat konsisten di peringkat kedua dan meraih 18,75 persen.

"Hal yang sama juga menguatkan kembali Partai Golkar di posisi ketiga yang meraup 14,25 persen serta Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 10,67 persen,” kata Herry.

Herry juga menyampaikan bahwa survei yang melakukan wawancara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan antara surveyor dan responden kembali menempatkan Gerindra dan Nasdem tidak berada di posisi 5 (lima) besar serta adanya penguatan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera yang membuat PAN dan PPP tetap berada di posisi terakhir.

“Gerindra mengalami penurunan dan mendapatkan 7,25 persen sedangkan PKS kembali konsisten menguat di angka 9,33 persen serta Nasdem harus puas karena hanya mendapatkan 5,33 persen."

"Di posisi terakhir, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 3,75 persen dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) sebesar 2,92 persen."

"Namun masih terdapat 3,17 persen masyarakat yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab,” katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan