Kamis, 28 Agustus 2025

Maulid Nabi Muhammad SAW

Sejarah Perayaan Maulid Nabi Pertama hingga jadi Tradisi dan Nilai Positif dari Perayaan Maulid Nabi

Berikut ini sejarah perayaan Maulid Nabi Muhammad pertama kali dan nilai positif dari perayaan Maulid Nabi; nilai spiritual hingga sosial.

Editor: Daryono
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi perayaan Maulid Nabi dengan mengikuti lomba cerdas cermat sejarah Nabi Muhammad SAW. 

Para ulama terkemuka dan Huffazh Al-Hadis telah menyatakan demikian.

Adapun ulama tersebut adalah:

- Al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H),

- Al-Hafizh Al-Iraqi (w. 806 H),

- Al-Hafizh As-Suyuthi (w. 911 H),

- Al-Hafizh Al-Sakhawi (w. 902 H),

- SyeIkh Ibn Hajar Al-Haitami (w. 974 H),

- Al-Imam Al-Nawawi (w. 676 H),

- Al-Imam Al-Izz ibn Abd Al-Salam (w. 660 H),

- Mantan mufti Mesir, Syeikh Muhammad Bakhit Al-Muthi’i (w. 1354 H),

- Mantan Mufti Beirut Lubnan yaitu Syeikh Mushthafa Naja (w. 1351 H).

Kemudian, perayaan Maulid Nabi menjadi tradisi umat Islam setiap bulan Rabiul Awal bagi generasi umat Islam dari masa ke masa.

Selain pendapat pertama tentang perayaan pertama oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut, ada juga pihak lain yang mengatakan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.

Sultan Salahuddin merayakan Maulid Nabi untuk membangkitkan semangat umat islam pada masa Perang Salib.

Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan,

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan