Siapa Mustafa Kemal Ataturk? Berikut Biografi Kehidupan, Pendidikan, dan Karier Militernya
Mustafa Kemal Ataturk merupakan seorang pendiri dan presiden pertama Republik Turki yang lahir ahir di Thessaloniki pada 12 Maret 1881
Penulis:
Devi Rahma Syafira
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mustafa Kemal Ataturk merupakan seorang pendiri dan presiden pertama Republik Turki.
Ia lahir di Thessaloniki pada 12 Maret 1881 dan meninggal di Istana Dolmabahce, Istanbul, Turki pada 10 November 1938.
Mustafa Kemal Ataturk memiliki nama asli Ghazi Mustafa Kemal Pasha.
Dikutip dari britanica.com Mustafa Kemal memimpin revolusi negara dan memodernisasi sistem hukum dan pendidikan negara dengan cara Eropa.
Selain itu, ia membuktikan dirinya sebagai komandan militer yang sukses sebagai komandan divisi dalam pertempuran Gallipoli.
Mustafa Kemal memimpin memimpin gerakan nasional "Perang Kemerdekaan Turki" setelah kekalahan kekaisaran Ottoman di tangan tentara sekutu dan rencana untuk memecah negara tersebut.
Kampanye militernya sukses untuk kemerdekaan negara dan terbentuknya Republik Turki.
Baca juga: Penjelasan Dubes RI soal Pemberian Nama Tokoh Turki Mustafa Kemal Ataturk untuk Nama Jalan di DKI
Baca juga: Mustafa Kemal Attaturk Kontroversi, Fadli Zon Usul Tokoh Turki Muhammad al Fatih jadi Nama Jalan
Mustafa Kemal memperkenalkan serangkaian pembaharuan yang luas dan berupaya menciptakan sebuah negara moderen yang sekuler dan demokratis.
Ia memerintahkan rakyatnya untuk melawan invansi pasukan Yunani yang berusaha memaksakan kehendak sekutu dan mengalahkan agresi oleh pasuka Inggris, Prancis, dan Italia.
Pada 24 November 1934, Majelis Luhur Turki memberikan Mustafa Kemal dengan nama Ataturk yang artinya Bapak Bangsa Turki.
Kehidupan dan Pendidikan Mustafa kemal
Mustafa Kemal lahir di Salonika atau Thessaloniki yang saat itu merupakan pelabuhan kekaisaran Ottoman yang berkembang pesat.
Ayahnya yang bernama Ali Riza pernah menjadi letnan di unit milis lokal selama perang Rusia - Turki pada tahun 1877 - 1878.
Ibunya yang bernama Zubeyde Hanim berasal dari komunitas petani di sebelah barat Salonika.
Dikutip dari p2K.unhamzah.ac.id ketika Mustafa Kemal berusia 12 tahun ia masuk ke sekolah militer di Selanik dan Manastir.
Kedua sekolah ini merupakan pusat nasionalisme Yunani anti Turki.
Mustafa berupaya untuk mendapatkan sekolah menangah militer di Selanik kemudian namanya ditambah Kemal yang artinya kesempurnaan oleh guru matematika karena kecerdasan akademiknya.
Selanjutnya ia masuk ke akademi militer di Monastir pada tahun 1895.
Ia lulus dengan pangkat letnan pada tahun 1905 dan didudukkan di Damaskus.
Ketika ia berada di Damaskus, ia bergabung dengan sebuah kelompok rahasia kecil yang terdiri dari perwira - perwira yang menginginkan pembaharuan yang diberi nama Vatan ve Hürriyet (Tanah Cairan dan Kemerdekaan).
Ia juga dijadikan penentang aktif Kekhalifahan Ottoman.
Pada 1907 ia didudukkan di Selânik dan bergabung dengan Komite Kesatuan dan Kemajuan yang disebut sebagai kelompok Turki Muda.
Pada tahun 1908 kaum Turki Muda merebut kekuasaan khalifah Abdul Hamid II.
Lalu, Mustafa dijadikan tokoh militer senior pada 1911.
Ia juga pergi ke provinsi Libya untuk turut serta melawan invansi Italia.
Karier Militer
Pada bulan September 1907 Mustafa Kemal dinyatakan pindah ke Salonika.
Ia bergabung dengan kelompok anti-pemerintah yang dominan.
Selain itu, Komite Persatuan dan Kemajuan memiliki hubungan dengan gerakan Turki Muda yang nasionalis dan reformis.
Pada bulan Juli 1908 pemberontakan terjadi di Makedonia.
Sultan dipaksa untuk mengembalikan konstitusi tahun 1876 yang membataso kekuasannya dan membangun kembali pemerintahan perwakilan.
Selanjutnya, pahlawan dari Revolusi Turki Muda yang bernama Enver Pasa menjadi saingan terbesar Musatafa.
Sementara itu, Mustafa dijadikan kolonel sebagai komandan divisi di daerah Gallipoli.
Pada tahun 1915 ia memperagakan peranan kritis dalam pertempuran melawan pasukan sekutu Inggris, Perancis, dan ANZAC dalam pertempuran Gallipoli.
Mustafa berhasil menahan pasukan-pasukan sekutu di Conkbayiri dan di bukit-bukit Anfarta.
Keberhasilan Mustafa ini membuat ia dinaikkan pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal.
Baca juga: Wakil Wali Kota Jakpus Buka Suara Rencana Kawasan Menteng Jadi Lokasi Nama Jalan Tokoh Turki
Dengan demikian, ia memperoleh gelar Pasha dan memperoleh pengaruh yang luas dalam peperangan.
Melalui pengaruh dan pengalaman inilah yang menjadikan Mustafa Kemal berhasil menggulingkan kekhalifahan Ottoman dan merebut kembali wilayah-wilayah yang telah diseragkan kepada Yunani setelah perang.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)