Selasa, 9 September 2025

Kemenag: Sistem Umrah Satu Pintu untuk Bangun Kepercayaan Arab Saudi

Dirinya mengatakan sistem satu pintu untuk membangun kepercayaan Pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan umrah.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
Tangkap layar channel YouTube makkahlive.net
ilustrasi ibadah umrah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag Nur Arifin mengatakan memastikan sistem umrah satu pintu bakal dilaksanakan bukan untuk mempersulit jemaah.

Dirinya mengatakan sistem satu pintu untuk membangun kepercayaan Pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan umrah.

"Itu bukan berarti dalam rangka mempersulit, bukan. Tapi dalam rangka membangun trust (kepercayaan) Saudi bahwa Indonesia siap memberangkatkan jamaah yang sehat dan nol kasus," ujar Nur di Hotel Santika Premiere, Tangerang Selatan, Kamis (21/10/2021).

Pasalnya, tahun lalu jemaah Indonesia yang diberangkatkan untuk ke tanah suci ternyata positif Covid-19.

Hal ini, menurut Nur, menjadi catatan khusus dari Pemerintah Arab Saudi terhadap jemaah asal Indonesia.

"Karena kita punya latar belakang catatan ketika umrah dibuka di era pandemi yaitu 1 November 2020 sampai 30 februari 2021 terdapat 125 dokumen hasil swab di Indonesia mengatakan negatif. Tapi sampai Saudi positif," ungkap Nur.

Baca juga: Kemenag Ungkap Dana 18 Ribu Jemaah Umrah Tertahan di Maskapai Penerbangan

Sehingga pemerintah berupaya memberikan kesan yang baik mengenai jemaah Indonesia kepada Pemerintah Arab Saudi.

Nur mengatakan Pemerintah berupaya meyakinkan pihak Arab Saudi bahwa Indonesia mampu mengirimkan jemaah yang sehat.

"Nah ini kan membuat catatan khusus, jangan mengulangi lagi sehingga tanggal 30 itu ditutup. Sekarang kita yakinkan Saudi bahwa kita sanggup dan tanggung jawab memberangkatkan jemaah yang sehat," tutur Nur.

Kebijakan satu pintu, kata Nur, dilakukan melalui screening kesehatan yang ketat agar tidak ada jemaah yang positif Covid-19.

"Nah caranya untuk tahap awal satu pintu dulu supaya screening kesehatannya dapat distandarkan oleh Kementerian Kesehatan," ungkap Nur.

Tahap awal pengiriman jemaah umrah, menurut Nur, akan diberikan jatah satu pesawat sebanyak 400 orang.

Dari jatah 400 orang tersebut akan dibagi kepada delapan asosiasi PPIU. Kemungkinan yang diberangkatkan berasal dari pengurus PPIU.

"Artinya tahap awal itu adalah dalam rangka image building membawa kepercayaan. Kalau yang pertama sudah lancar, kita blow up di media. Berikutnya saya yakin kita mendapatkan kepercayaan dan lebih mudah nanti secara bertahap kita kembalikan ke semua bandara," pungkas Nur. 
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan