Senin, 11 Agustus 2025

Apa Itu Deforestasi? Simak Pengertian, Dampak, dan Pencegahannya

Simak inilah pembahasan mengenai apa itu deforestasi, lengkap beserta dampak dan pencegahannya.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
zoom-inlihat foto Apa Itu Deforestasi? Simak Pengertian, Dampak, dan Pencegahannya
Greenpeace
Ilustrasi - Aktivis Greenpeace menyusuri kawasan gundul di dekat Taman Nasional Bukit Tiga, Riau. Berikut ini pembahasan mengenai apa itu deforestasi, lengkap beserta dampak dan pencegahannya.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pembahasan mengenai deforestasi, beserta dampak, dan pencegahannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deforestasi merupakan aktivitas penebangan hutan.

Sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.30/MENHUT-II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD), deforestasi merupakan perubahan secara permanen dari area berhutan menjadi tidak berhutan yang diakibatkan oleh manusia.

Dikutip dari Kemdikbud, deforestasi atau penebangan liar (illegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.

Baca juga: Mengenal Deforestasi, Laju Penurunan Deforestasi Indonesia serta Penyebab dan Dampaknya

Baca juga: Diprotes Netizen Soal Deforestasi, Menteri LHK: Pesan Presiden Jelas

Dampak Deforestasi

Melansir foresteract.com, terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan oleh deforestasi, sebagai berikut:

1. Memengaruhi kehidupan di sekitar wilayah

Penggundulan hutan dan lahan dapat berdampak pada kehidupan di sekitar wilayah tersebut.

Hutan menyimpan berjuta keanekaragaman hayati, hilangnya tutupan hutan hujan tropis juga dapat diartikan sebagai hilangnya habitat asli satwa dan tumbuhan.

Sehingga, dapat mengancam hilangnya spesies atau kehidupan satwa dan tumbuhan itu sendiri.

2. Memengaruhi siklus air

Siklus air yang sudah dijaga oleh hutan dapat terganggu akibat hilangnya tutupan lahan.

Hujan yang turun akan langsung mengenai tanah sehingga dengan mudah mengikis permukaan tanah.

Hal tersebut juga berpengaruh kepada air tanah.

Hilangnya hutan mengakibatkan tidak dapatnya air untuk meresap ke tanah.

Air hujan yang turun akan langsung mengalir di permukaan dan menyebabkan erosi.

Efek samping dari terjadinya erosi adalah hilangnya kesuburan tanah akibat pencucian tanah oleh air hujan yang terus menerus, banjir akibat tanah yang tidak dapat meresap air, hingga tanah longsor.

Ekosistem gambut dan mangrove sangat berkontribusi besar dalam perubahan iklim dunia, di mana mangrove bisa menyimpan karbon 4-5 kali lipat lebih baik dari pada hutan daratan.
Ekosistem gambut dan mangrove sangat berkontribusi besar dalam perubahan iklim dunia, di mana mangrove bisa menyimpan karbon 4-5 kali lipat lebih baik dari pada hutan daratan. (istimewa)

3. Menyebabkan abrasi

Deforestasi yang terjadi pada hutan bakau atau mangrove dapat menyebabkan abrasi.

Abrasi merupakan pengikisan yang disebabkan oleh ombak laut.

Eksploitasi hutan mangrove secara liar dapat merugikan ekosistem pantai.

Gelombang yang diterima di daratan akibat hilangnya tutupan hutan mangrove akan menjadi tinggi, karena tidak ada mangrove yang berfungsi sebagai penahan ombak.

4. Menyebabkan perubahan iklim

Deforestasi dapat menyebabkan perubahan iklim secara tidak langsung.

Pemanasan global merupakan hal utama dalam perubahan iklim.

Pemanasan global terjadi akibat banyaknya jumlah gas rumah kaca di atmosfer.

Karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang paling banyak dihasilkan dari sebagian besar kegiatan manusia.

Pada kasus deforestasi, emisi CO2 yang dikeluarkan menyumbangkan enam sampai tujuh belas persen terhadap emisi global yang berarti angka ini berada pada peringkat kedua penyumbang CO2 terbesar setelah pembakaran bahan bakar fosil.

Hutan sebagai penyimpan cadangan karbon terbesar dapat menyerap karbon dioksida berlebih diudara dan mengonversinya menjadi oksigen melalui fotosintesis.

Terjadinya deforestasi juga sangat berpengaruh dalam perubahan iklim dengan kaitannya terhadap karbon yang ada di udara.

Jumlah karbon yang terlepas ke atmosfer dalam deforestasi tidak hanya disebabkan oleh lepasnya karbon dari biomassa tumbuhan yang mati.

Hal tersebut dapat mengurangi kemampuan bumi dalam menyerap kembali karbon dari atmosfer melalui proses fotosintesis.

Selain itu, pada tanah gambut, apabila pohon di atasnya hilang, maka tanah tersebut akan melepas karbon yang tersimpan di dalamnya.

5. Memengaruhi ekonomi masyarakat

Jika dilihat dari segi ekonomi, deforestasi dapat berpengaruh pada hilangnya mata pencaharian masyarakat sekitar hutan.

Kegiatan agroforestry, berburu, meramu, mengumpulkan hasil hutan sangat diandalkan masyarakat sekitar hutan.

Hilangnya hutan menyebabkan hilang juga mata pencaharian masyarakat sekitar hutan.

Baca juga: Pentingnya Kebijakan yang Konsisten untuk Mengakhiri Deforestasi pada 2030

Baca juga: Jokowi dan seratus pemimpin dunia di KTT Perubahan Iklim janji akhiri deforestasi tahun 2030

Pencegahan dan Penanggulangan Deforestasi

Pencegahan deforestasi saat ini lebih banyak digaungkan oleh para pegiat konservasi.

Hal tersebut dilakukan untuk menekan laju hilangnya hutan, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain itu, pencegahan juga dilakukan dengan melindungi hutan-hutan yang ada dari ancaman berbagai proyek pembangunan yang tidak ramah lingkungan.

Pencegahan dan penanggulangan deforestasi juga dapat dilakukan dengan cara melakukan sistem tebang pilih atau penanaman kembali (reboisasi) serta penghijauan.

1. Sistem tebang pilih

Pencegahan deforestasi dapat dilakukan dengan penebangan sistem tebang pilih.

Sistem tebang pilih dapat tetap menjaga keberlangsungan ekosistem hutan dan fungsinya sebagai penyangga kehidupan.

Sistem tebang pilih juga harus dilakukan penanaman kembali sehingga kegiatan keduanya tidak menimbulkan kerugian.

2. Penanaman kembali (reboisasi) atau penghijauan

Reboisasi merupakan penanaman kembali hutan di kawasan hutan, sedangkan penghijauan adalah penanaman kembali hutan di kawasan non hutan (kawasan budidaya).

Hutan yang gundul tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, oleh karena itu dilakukan penanaman kembali dengan harapan tumbuhnya hutan yang baru.

Sehingga, dapat menjalankan fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan.

(Tribunnews.com/Latifah)

Artikel lainnya terkait Deforestasi

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan